CENDANANEWS- Sejumlah petani kakao atau kopi cokelat di Desa Tejang Pulau Sebesi, Kecamatan Rajabasa mengaku merugi akibat kondisi cuaca ekstrim yang terjadi akhir akhir ini.
Salah seorang petani kakao bernama Aan (40) mengaku cuaca ektrim yang terjadi dan disebutnya sebagai angin utara membuat buah coklat miliknya rontok. Seperti yang dialaminya di kebun miliknya seluas 2 hektar Kakao berusia hampir beberapa minggu rontok karena angin yang berhembus dari utara.
“Angin utara yang berhembus tersebut tak bagus untuk tanaman Kakao di Pulau Sebesi efeknya Kakao jadi rontok karena angin tersebut membawa hama panas,” terang Aan Sabtu (14/2/2015).
Sementara itu penyuluh pertanian khusus tanaman Kakao, Murman saat dikonfirmasi membenarkan bahwa angin utara yang dikenal dengan angin kering tak bagus untuk Kakao.
Angin musim, yang dikenal sebagai angin utara oleh penduduk Sebesi merupakan angin kencang berhawa panas menuju daerah dimana kakao tumbuh, termasuk Pulau Sebesi.
“Angin tersebut datang pada bulan Desember hingga Januari dapat menyebabkan pohon kakao kehilangan banyak bunga yang berubah menjadi polong,” terangnya.
Murman menjelaskan situasi akan membaik setelah angin musim tersebut berlalu.
Selain Kakao bahkan angin tersebut mempengaruhi pohon pisang yang tumbuh di Pulau Sebesi. Situasi tersebut membuat petani merugi sekitar 10 persen dari panenan normal yang mencapai beberapa kuintal sekali panen.
Pulau Sebesi merupakan salah satu Pulau di Lampung Selatan yang berada di gugusan Kepulauan Krakatau. Pulau tersebut dikenal sebagai penghasil komoditas pertanian berupa kelapa, Kakao dan Pisang yang dikirim ke Pulau Jawa melalui dermaga Canti kemudian didistribusikan melalui Pelabuhan Bakauheni Lampung Selatan.
———————————–
Senin, 16 Februari 2015
Penulis : Henk Widi
Editor : Sari Puspita Ayu
———————————–