Harga Komoditas di Lampung Selatan Berfluktuasi

CENDANANEWS– Harga komoditas mengalami perubahan, seperti halnya bawang merah mulai merangkak naik di pasar tradisional yang ada di Kabupaten Lampung Selatan. Kenaikan harga bumbu dapur tersebut dibenarkan oleh beberapa pedagang yang menjual kebutuhan pokok di Pasar Desa Pasuruan Kecamatan Penengahan.
Salah seorang pedagang kebutuhan dapur, bumbu serta kebutuhan pokok saat ditemui Cendananews.com Sumarni (33) mengatakan kenaikan tersebut mulai terjadi dalam beberapa hari ini.
“Harga bawang merah sudah naik dari pedagang besar sehingga kami pedagang pengecer terpaksa ikut menaikkan harga,” ujar Sumarni Minggu (8/3/2015)
Bahkan sebelumnya menurut Sumarni jika sebelumnya harga beli dari pedagang besar hanya Rp18.000,- per kilogram dan dijual dengan harga Rp20.000,- beberapa hari lalu kini ia pun sudah mengambil dengan harga Rp20.000,- kini harus menjual dengan harga Rp22.000,-
”Mau tidak mau harus dinaikkan agar bisa balik modal sebab kenaikan ini memang mulai merata di beberapa wilayah,” ujar Sumarni.
Kenaikan harga bawang merah tersebut menurut pedagang lain diperkirakan akibat kurangnya pasokan bawang merah dari Pulau Jawa. Pasokan yang agak tersendat tersebut menjadi pemicu naiknya harga bawang merah.
Meski bawang merah naik namun kebutuhan lain justru turun. Penurunan harga komoditas terjadi pada cabe merah besar yang sebelumnya mencapai Rp18.000,- per kilogram  kini sudah turun mencapai Rp16.000,- per kilogram bahkan ada yang Rp15.000,- perkilogram.
Harga beras yang sebelumnya mencapai Rp13.000,- per kilogram untuk beras kualitas premium kini turun pada kisaran Rp12.000 per kilogram. Sementara harga beras kualitas biasa turun  mencapai Rp 10.500,-  hingga Rp 9.500,-
Kenaikan harga beberapa kebutuhan tersebut dirasakan memberatkan warga. Bagi warga ekonomi kecil seperti Tumini (35) kenaikan tersebut cukup membuat ia harus berhemat.
“Ini tadi hanya belanja kebutuhan pokok dengan jumlah yang sedikit sambil menunggu harga harga turun,”ungkap Tumini.

———————————————————-
Minggu, 8 Maret 2015
Jurnalis : Henk Widi
Editor   : ME. Bijo Dirajo
———————————————————-

Lihat juga...