
CENDANANEWS (Yogyakarta) – Setelah melakukan serangkaian acara “Jaring Aspirasi” di beberapa Kabupaten di DI. Yogyakarta, hari Minggu (15/3/2015) Titiek Soeharto melanjutkan kegiatan yang sama di Kabupaten Gunung Kidul, tepatnya di Kawasan Agrowisata Patra Nglageran.
“Jaring Aspirasi” Partai Golkar Kabupaten Gunung kidul ini dihadiri oleh seluruh anggota Partai Golkar diantaranya dari kabupaten Gunung Kidul, Drs Marsiono Msi, H Sugiarto SH, Heri Nugroho Ssn , Sarjana SE, Ery Agustin , Tina Kadarsih, juga ikut hadir Slamet Spd MM Sebagai anggota Fraksi Golkar dari Provinsi Yogyakarta serta kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) dan Poltani.
Kunjungan pertama Titiek Sohearto kali ini bertempat di Kawasan Eko Park Nglanggeran di Desa Nglangeran Kecamatan Patuk Gunung Kidul.
Dalam sambutannya, Sugiono sebagai pengelelola embung (bukit) sekaligus Ketua Gapoktan (Gabungan Kelompok Tani) Desa Nglanggeran ( Kebun buah/ desa wisata) menjelaskan embung Nglageran dibangun sejak tahun 2012.

Berdasarkan penjelasan Sugiono, kawasan tersebut berada di Tanah Sultan Ground 11 dengan luas wilayah mencapai 5 hektar dan juga tanah warga 8,5 hektar. Dari luasan tanah Sultan Ground yang yang di wilayah nglanggeran ini luas nya mencapai sekitar 135 hektar.
“Kawasan wisata ini merupakan kawasan yang ditanami dengan berbagai macam buah-buahan sekaligus menjadi desa agro wisata,” ujar Sugiono.
Ketika Bupati Gunung Kidul, H. Badingah Ssos, menyampaikan sambutannya, dijelaskan bahwa perkembangan di Kabupaten Gunung Kidul dalam beberapa tahun terakhir sangat pesat, kabupaten Gunung Kidul tidak lagi dikenal sebagai daerah yang gersang dan tandus.
“Inilah kondisi Gunung Kidul sekarang. Ijo royo-royo dengan dihiasi bermacam tanaman. Wisatawan juga tertarik untuk mengunjungi embung-embung yang ada di sini,” ujar Bupati.

Hal senada juga diungkapkan oleh Lurah Sunaryo saat Titiek mengunjungi embung Batara Sriten yang ada di Desa Kinangrejo. Kepada Titiek Soeharto, Sunaryo memaparkan daerah tersebut sebelumnya merupakan daerah tertinggal. Semenjak keberadaan embung Batara Sriten secara ekonomi bisa terangkat. Embung Sriten ini dibangun dari dana APBD Provinsi senilai 2 Miliar.
“Untuk itu bantuan dari ibu Titiek berupa peralatan pertanian,sangat membantu untuk meningkatkan kwalitas ekonomi,dan kwalitas sosial,” ujar Sunaryo.
Mendengar penuturan dari bupati dan lurah tersebut, Titiek Soeharto merasa kagum bahkan mengutarakan embung yang ada di Nglageran bisa menjadi contoh bagi daerah lain.

“Embung ini menjadi contoh untuk daerah daerah lain. Bagaimana cara pengelolaannya supaya bisa bertahan dan menjadi embrio dari kemajuan dan magnet kembali ke daerah asal, bagi putra daerah untuk membangun Gunung Kidul,” ungkap Titiek Soeharto.
Titiek Soeharto berharap kawasan tersebut bisa lebih dimanfaatkan untuk pemberdayaan masyarakat pedesaan baik dari sektor wisatanya serta hasil pertanian untuk peningkatan ekonomi dan kesejahteraan warga.
Titiek juga yakin dengan adanya embung tersebut bisa meningkatkan sektor ekonomi sehingga dampak positifnya angka penggangguran turun dratis. Titiek juga menghimbau agar peran Pokdarwis sebagai motor pengerak lebih ditingkatkan bersama dengan Poktani setempat.
![]() |
Klengkeng Itoh yang ditanam Titiek Soeharto |
Pada pertemuan di kawasan Embung Batara Sriten Titiek Soeharto berkesempatan memberikan bantuan instalasi listrik dan pemasanganya kepada kelompok masyarakat “Sumber Urip”. Selain memberikan bantuan bibit unggul HMS (Hidup Makmur Sejahtera) , legislator dari Fraksi Golkar tersebut juga secara simbolis melakukan penanaman pohon Klengkeng Itoh di lokasi tersebut.
Agenda Titiek Soeharto dalam Jaring Aspirasi, sambung rasa di Kabupaten Gunung Kidul selain melakukan kunjungan ke Embung Nglanggeran, Embung Batara sriten akan berakhir di Pantai Sepanjang.