———————————————————-
Selasa, 31 Maret 2015
Jurnalis : Mohammad Natsir
Editor : ME. Bijo Dirajo
———————————————————-
CENDANANEWS (Yogyakarta) – LPPM Nuansa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta mengadakan seminar Nasional sehari yang mengangkat tema “Menggugat Peran Media dan Mahasiswa dalam Pemberantasan korupsi”. Seminar ini menghadirkan Ketua AJI Yogyakarta, Hendrawan, Wartawan Jakarta post, Bambang Wuryanto, Transparancy Internasional Indonesia, Lia Toriana dan anggota tim pencegahan korupsi KPK, Dotty.
Anggota Tim pencegahan Korupsi, Dotty menyebutkan, peran serta media dan masyarakat sangat penting dalam memberantas korupsi, karena media dan mahasiswa merupakan penyambung lidah, mediasi, sosialisasi dan hiburan.
“Dalam masalah yang berkaitan dengan pencegahan korupsi media mempunyai peran sangat besar,dan kita tidak bisa sendirian melawan korupsi”. Ujar Dotty dalam seminar yang bertempat di Room AR. Fahrudin B lantai 5 Kampus UMY Yogyakarta, Selasa (31/03/2015).
Disebutkan, tanpa bantuan dari media dan mahasiswa pemberantasan korupsi akan tersendat dan menemui banyak kendala.
“Apalagi korupsi sekarang ini seperti sudah menjadi budaya dan KPK tidak dapat berjalan sendiri,”katanya.
Sementara itu, lembaga transparansi Indonesia, Lia Toriana menyayangkan menurun rasa empati dari pemuda khusus nya mahasiswa terhadap keadaan negara, dimana terjadi banyak sekali kejadian yang arah nya menuju ke tindakan Korupsi.
“Ayo mahasiswa,kalau bukan anda siapa lagi, kalau bukan sekarang kapan lagi,dan mahasiswa harus di depan ” Kata Lia saat menggugah mahasiswa.
Hal senanda juga disampaikan wartawan Jakarta Post, Bambang wuryanto. Dia menyebutkan, posisi media memang dilematis,di satu sisi sebagai seorang jurnalis kita harus kritis, secara investigasi permasalahan kita wajib membuka tabir dari satu permasalahan, namun kendalanya media sekarang seperti suka atau tidak suka terseret dari kepentingan pemilik media itu sendiri.
Namun secara naluri, seorang jurnalis harus menyadari situasi tersebut. “Pengalaman akan mengajari, bagaimana harus menghadapi dan bersikap sebagai seorang jurnalis” kata Bambang.