Pedagang Bawang Merah |
Tren
- Kebijakan Perumahan dan Arsitektur Bangunan Nusantara
- Zeni TNI dan Percepatan Infrastruktur Darurat
- Penghapusan Hutang Petani-UKM dan Beasiswa Entrepreneur
- Presiden Prabowo: Disiplin dan Kesetiaan
- Menteri Kebudayaan Ungkap Pentingnya Kolaborasi Membangun “Jendela Budaya” Setiap Negara
- Prioritas Legislasi Berdasar Konstitusi
- Menteri Kebudayaan Resmikan Museum Sastra Indonesia dan Rumah Puisi Taufiq Ismail di Sumatera Barat
- Kementerian Kebudayaan Apresiasi Jakarta Film Week 2024, Langkah Penguatan Industri Sinema Nasional
- Idiologi Gerakan Perubahan dan Kekuasaan
- Novelis Ken Terate: Menulis Tak Perlu Andalkan AI
CENDANANEWS – Belum hilang rasa keterkejutan kita pasca kenaikan harga beras yang begitu tinggi. Kini di ikuti oleh potensi kenaikan harga bawang merah. Dan tidak menutup kemungkinan di ikuti pula oleh kenaikan harga bahan kebutuhan pokok lainnya.
Menurut pantauan IKAPPI, pagi ini (Jumat, 6 Maret 2015) harga bawang di pasar Induk Kramatjati Jakarta berkisar Rp.18.000/Kg. Namun dalam hitungan jam, pada siang hari ini terpantau terdapat kenaikan yang tinggi hingga menyentuh harga Rp.25.000/Kg.
DPP IKAPPI mencoba menghimpun informasi dari pengurus IKAPPI di beberapa daerah penghasil bawang, ternyata kami temukan harga benih bawang daun atau polong sanggat mahal sehingga petani enggan melakukan aktifitas pertanian. Mereka nyaris tidak mendapatkan keuntungan bila menanam bawang dengan harga benih yang begitu tinggi.
Tanpa rasa bosan kami meminta pemerintah lebih tanggap terhadap situasi ini. Jangan sampai situasi kenaikan harga bawang ini ditangani seperti penanganan kenaikan harga beras yang terkesan kagetan. Pemerintah harusnya mampu mengantisipasi segala potensi kenaikan. Jangan hanya begerak seperti memadamkan api. Setelah ramai baru bereaksi.pemerintah seperti selalu gagap merespon situasi.
Pemerintahan ini (rezim jokowi) pernah berjanji saat kampanye akan selalu hadir ketika masyarakat menghadapi situasi sulit, tapi realita di lapangan pemerintah sepertinya tak berdaya menghadapi situasi kenaikan-kenaikan harga bahan pokok yang terjadi. Akan menjadi masalah jika kenaikan harga sudah tidak terkendali, sehingga menyengsarakan kehidupan masyarakat dengan ekonomi tingkat bawah. Apalagi bila kenaikan tersebut mengakibatkan angka inflasi yang tinggi.ini akan menurunkan kesejahteraan dan daya beli masyarakat.
Bila koordinasi pemerintah berjalan baik, semua potensi kenaikan harga pastilah bisa ditangani sejak dini. Pemerintah juga harus segera ambil langkah “keroyokan” yang melibatkan lintas Kementrian dan instansi. Jangan lagi menunjuk pedagang sebagai kambing hitam dari kelambanan kinerja pemerintah.disamping itu, upaya menangani sumber-sumber kenaikan harga menjadi urgent untuk dilakukan. Lalu apa saja penyebab kenaikan harga sehingga rakyat yang ekonomi lemah mengalami kesulitan? Langkah apa yang perlu dilakukan oleh pemerintah untuk mengendalikan kenaikan harga, terutama pangan hortikultura, agar tidak terulang? Pemerintah harus mampu menjelaskan ke rakyatnya.
————————————————-
Sabtu, 7 Maret 2015
Sumber : Ketua Litbang DPP IKAPPI
Editor : Sari Puspita Ayu
————————————————-
Sebelumnya
Selanjutnya
Lihat juga...