Wisma Samudera Toboali, Saksi Sejarah Yang Terabaikan

CENDANANEWS – Wisma Samudera Toboali adalah bangunan sejarah yang terletak di jalan Pos Toboali Bangka Selatan. Bagi masyarakat Bangka Belitung khususnya warga Toboali, Bangka Selatan, bangunan yang terletak di Kelurahan Tanjung Ketapang, Kecamatan Toboali, Kabupaten Bangka Selatan ini adalah peninggalan sejarah di negeri Junjung Besaoh Bangka Selatan.
Saat ditawan Belanda di Mentok sekitar tahun 1948, Bung Karno menyempatkan waktu untuk mengunjungi Toboali yang saat itu berstatus sebagai kewedanaan. Dengan menempuh jarak sekitar 300 Km dan menempuh perjalanan tak kurang dari 6 jam perjalanan, akhirnya Bung Karno tiba di Toboali, Bangka Selatan.
Di Toboali, Bung Karno disambut oleh masyarakat Toboali dan sekitar di halaman Wisma Samudera yang saat itu merupakan pusat pemerintahan kewedanaan bangka Selatan.
Ditemani Mr. Agus Salim, Mr. Leimina dan Mr. Suryadarma, Bung Karno dihalaman Wisma Samudera membakar semangat perjuangan masyarakat Toboali dengan retorikanya yang amat terkenal dan mampu mengeskalasi naluri dan jiwa kebangsaan rakyat.
57 tahun sudah Bung Karno meninggalkan jejaknya di halaman Wisma samudera Toboali. Wisma samudera tetap sebagai asey sejarah yang terbengkalai dan terbiarkan sebagiaman aset sejarah lainnya yang bertebaran di negeri ini. Padahal Bung Karno selalu mengingatkan kita sebagai warga bangsa untuk jangan melupakan sejarah.
Sebagai aset sejarah Wisma Samudera Toboali bukan hanya sebagai bagian dari bangunan sejarah semata namun Wisma samudera adalah saksi dari perjalanan sejarah bangsa ini, khususnya bagi daerah Toboali dan sekitar.
Bagi masyarakat Toboali dan sekitar Wisma Samudera adalah simbol pemerintahan. Di era penjajahan, wisma samudera adalah pusat pemerintahan Belanda di Toboali. Disaat kemerdekaan Wisma samudera adalah pusat pemerintahan untuk wilayah kewedanaan Bangka Selatan.
Sebagai pusat pemerintahan dan segala kegiatannya dilaksanakan dari gedung yang mirip dengan gedung Joeang 45 Menteng jakarta ini. Sebelum kabupaten Bangka Selatan terbentuk pusat pemerintahan dipusatkan di gedung tua ini sebagai Kantor Kecamatan dan Kantor Pembantu Bupati Wilayah Bangka Selatan.
Dan yang amat memperihatinkan kita sebagai bangsa adalah gedung ini selama hampir belasan tahun dijadikan sebagai pusat penangkaran burung walet oleh pengusaha lokal Toboali yang mendapat rekomendasi dari Bupati Bangka Bustan Khalik (sebelum Toboali dimekarkan menjadi kabupaten pemekaran)
Angin perubahan akan renovasi gedung Wisma samudera sempat terdengar ketika anggota DPR RI Rohmani mengunjungi gedung bersejarah ini beberapa waktu lalu. Dukungan datang pula dari wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan era SBY Ibu Wiendu Nuryanti. Sayangnya hingga kini kabar buruk masih menghantui aset sejarah ini. Gedung bersejarah ini masih tampak lusuh dan tak terurus sebagaimana seharusnya sebagai aset sejarah.
Tampaknya keberadaan aset sejarah Wisma samudera dan aset sejarah lainnya akan menjadi PR bagi Pemerintahan mendatang. Dan kita sebagai warga bangsa berharap akan perubahan dan kecintaan terhadap aset sejarah yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari perjalanan bangsa ini di masa lalu.Bukankan Bung Karno pernah berpesan kepada kita jangan sekali-kali melupakan sejarah? Atau kita memang sengaja melupakan sejarah.
————————————————
Kamis, 5 Februari 2015
Jurnalis : Rusmin Toboali
Editor : Sari Puspita Ayu
————————————————
Lihat juga...