CENDANANEWS (Mamuju) – Perkebunan Kakao di desa Tadui kecamatan mamuju, kabupaten Mamuju Sulawesi Barat adalah salah satu kebun percobaan dan percontohan kakao, salah satu lokasi proyek konsorsium swisscontact.
Selasa siang (31/3) lokasi kebun kakao ini dikunjungi oleh tim proyek kemakmuran hijau Millennium Challenge Corporation (MCC) USA/Millenium Account (MCA)-Indonesia, melalui Kemitraan Kakao Lestari. Mereka akan menyalurkan hibah untuk mendukung pengembangan industri kakao berkelanjutan di Indonesia dan memperbaiki pemasukan para pekebun rakyat, sehingga mereka bisa mendapatkan manfaat yang setara, baik pekebun maupun industrinya. Kemitraan ini dibuktikan dengan penandatanganan perjanjian hibah Kemitraan Kakao Lestari.
Kebun seluas empat hektar tersebut didirikan tahun 2012 oleh Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat bekerjasama dengan Nestle, Swisscontact, Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia dan Sustainable Trade Initiative (IDH). Kebun ini didirikan untuk melatih dan menunjukkan kepada petani cara yang lebih baik dalam mengembangkan kakao. Kebun ini juga sebagai tempat eksperimen, uji klon kakao, mengembangkan pembibitan kakao dan pelatihan untuk petani dan penyuluh kakao.
Gubernur Sulawesi Barat, Anwar Adnan Saleh mengaku gembira dan sangat mendukung keinginan Kemitraan dalam meningkatkan taraf hidup petani kakao di Sulbar.
“Harapan kita proyek ini mampu mengubah penghasilan petani kakao dan menjamin kehidupan sampai anak cucu mereka keak” ujar Anwar Adnan optimis.
Anwar menambahkan jika khusus proyek kakao ini, Pemprov Sulbar juga akan menyiapkan sekitar 225 Milliar untuk pengembangan pelatihan dan peningkatan kualitas kakao di Sulbar.
“Kita optimis melalui proyek ini, kualitas kakao di Sulbar akan naik 2 kali lipat” lanjut Anwar
Sementara itu Lukita D. Tuwo, Sekretaris untuk Menko Perekonomian optimis Sulbar bisa meningkatkan produksi kakaonya menjadi 2 kali lipat, melalui program kemitraan ini. Harapan kesejahteraan petani meningkat, produksi kakao meningkat secara berkelanjutan.
“Kita telah siapkan 200 Milliar khusus untuk program peningkatan kualitas kakao di Sulbar ini” tegas Lukita.
MCC akan menghabiskan dana sekitar 600 juta dollar untuk 3 program di Indonesia, yakni program kemakmuran hijau, proyek kesehatan dan gizi berbasis masyarakat untuk mengurangi stunting dan proyek modernisasi pengadaan.
———————————————————-
Rabu, 1 April 2015
Jurnalis : Bayu Firmansyah
Editor : ME. Bijo Dirajo
———————————————————-