hutan mangrove Margomulyo [Foto:CND] |
CENDANANEWS (Balikpapan) – Agenda penambahan serapan air dan mencegah bencana, Pemerintah Balikpapan tengah menginventaris bebeberapa titik lokasi untuk dijadikan Hutan Kota. Tiga lokasi tersebut berada pada kondisi yang relatif bahaya apabila difungsikan dan khawatir menimbulkan masalah karena berada pada kemiringan.
“Tiga daerah tersebut yakni, didepan Balikpapan Superblok dekat perumahan Pupuk, lahan yang berada di jalan jendral Sudirman dan kawasan Gunung Guntur,”kata Kepala Badan Lingkungan Hidup Kota Balikpapan, Suryanto didaerah setempat, Selasa (7/4/2015).
Disebutkan, inventaris hutan kota ditargetkan selesai tahun ini, sehingga tahun depan dapat dibebaskan oleh pemerintah.
“Tahun ini kita sudah siapkan dana untuk inventaris luas lahan dan kepemilikan. Tahun ini juga pengukuran diselesaikan. Mudah-mudahan bisa kita bebaskan di 2016 mendatang,” jelas Suryanto.
Dikatakan, agar tidak menimbulkan bencana dikemudian hari, pihaknya tengah berupaya membebaskan lahan masyarakat untuk dijadikan hutan kota seperti di kawasan Telaga sari dan Gunung Guntur dekat SPBU, sekaligus mengingatkan masyarakat agar tidak ada alih fungsi di daerah tersebut.
“Kawasan tersebut sempat ada pembukaan lahan namun segera dihentikan karena lahan itu sudah difungsikan sebagai lahan kota,” sebutnya.
Suryanto merinci, tahun ini dipastikan penambahan tiga lahan hutan kota dengan harapan dapat menambah koleksi hutan kota yang kini dimiliki pemerintah dan perusahaan swasta.
Berdasarkan data Badan Lingkungan Hidup Kota Balikpapan hutan kota yang ada dan masih bertahan dari perkembangan rumah penduduk diantaranya hutan kota di pelayaran, kawasan Telagasari, kompleks perumahan Chevron, kompleks perumahan Pertamina, hutan lindung sungai wain, hutan kota Mangrove Margomulyo, dan Mangrove Graha Indah.