Dapatkan Untung Rp.600 ribu Perhari dengan Berjualan Es Jagung

CENDANANEWS (Denpasar) – Kita pasti sudah sering mendengar, melihat, atau mungkin juga menikmati yang bernama Jagung Bakar, Jagung Rebus, dan Nasi Jagung. Tapi pernahkah terbayang di pikiran kita minum Es Jagung Manis?
Saat memacu kendaraan di wilayah Renon, jangan lupa ambil kiri di pertigaan TVRI menuju Jl.Merdeka. Sekitar 400M dari pertigaan tersebut ada sebuah mobil Avanza putih di parkir rapi di bawah pohon rindang dengan spanduk kecil bertuliskan dalam bahasa Bali : ‘ ES JAGUNG – Enak Sajan Nokk ‘ yang artinya : ‘ ES JAGUNG – Enak Sekali Ya ‘
Si pengelola Es Jagung yang ramah senyum, Jansen Sirait menyebutkan, dirinya mulai berjualan dari  jam 10:00 WIB, dengan membawa 100 gelas Es Jagung dan jam 15:00 WIB sore biasanya sudah habis.
Dengan Modal sebesar Rp,120,000,- maka Es Jagung dijual kepada pembeli seharga Rp,6,000,- per gelas ukuran sedang. Artinya, Jansen Sirait akan membawa pulang laba kotor sebesar Rp,600,000,- per hari jika Es Jagung nya habis ludes di beli pelanggan. 
Luar biasa wirausahawan muda ini. Mengapa saya katakan luar biasa? coba anda kalikan laba kotor Rp,600,000,- itu dalam 26 hari? jangan salahkan saya jika mata anda terbelalak dengan angka yang muncul di kalkulator. Selain itu, untuk jualan es jagung di Denpasar hanya dia sendiri.
“Di Denpasar ini baru saya yang jualan Es Jagung, boleh di cari kemana-mana deh,” tegas Jansen sambil tertawa lepas.
Apakah Jansen jumawa dengan usahanya? tentu tidak, karena memang benar adanya, usaha Es Jagung yang dikelolanya belum ada saingan sampai sejauh ini di wilayah Denpasar.
Perkembangan Usaha Kuliner di Bali memang sangat pesat, dan belakangan ini banyak sekali melibatkan anak-anak muda kreatif yang mencoba melakukan terobosan-terobosan baru.
Jansen Sirait, si Wirausahawan muda yang gigih dan penuh keyakinan dengan ES JAGUNG nya dapat menjadi salah satu contoh inspiratif bagi anak-anak muda lainnya. Usaha kecil dapat menjadi besar jika memang kita tekun menjalankannya. Dan Jangan takut gagal, karena kegagalan itu hanyalah sebuah keberhasilan yang tertunda.

———————————————————-
Senin, 6 April 2015
Penulis : Miechell Koagouw
Editor   : ME. Bijo Dirajo
———————————————————-

Lihat juga...