HMJ Sasindo Unand akan Gelar Pekan Kritik Satra 2

CENDANANEWS (Padang) – Sumatera Barat (Sumbar) merupakan gudang para penulis, hal ini dibuktikan dengan intensnya para sastrawan asal Sumbar ataupun sastrawan yang berproses di Sumbar menghiasi media massa dan penerbitan buku sastra di Indonesia. 
Sebut saja agenda tahunan seperti Padang Literary Biennale yang digelar oleh para sastrawan Sumbar pada, akhir September 2014 lalu. Lalu ada Padang Bagalanggang, dan masih ada beberapa festival sastra lainnya. Maka pada bulan April ini Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Sastra Indonesia (Sasindo) Universitas Andalas (Unand), mengadakan Pekan Kritik Sastra (PKS) 2.
Pekan Kritik Sastra tersebut berlangsung dari tanggal 14 s.d. 15 April 2015, festival berupa  seminar kritik sastra dengan pembahasan yang mendalam dan komprehensif terhadap karya-karya pengarang kelahiran atau yang berproses di Sumatra Barat ini.
“Kegiatan ini menjadi bentuk apresiasi mahasiswa Sastra Indonesia Unand atas dialektika kesusastraan di sekeliling mereka, dengan mengangkat karya-karya terbaru, untuk dibicarakan bersama penyair, sastrawan-budayawan, dan akademisi,” ujar Ketua HMJ Sasindo Unand, Andesta Herli pada cendananews.com Jum’at (10/4/2015) sore.
Agenda ini dimaksudkan juga untuk membangun ruang diskusi yang memungkinkan terciptanya wacana baru bagi gejala kesusastraan, serta mendorong terbangunnya iklim kritik sastra yang memadai bagi dunia sastra Sumatera Barat.
Karya-karya yang dibicarakan kali ini adalah karya yang terbit sepanjang tahun 2014 hingga bulan-bulan awal 2015. Sebab banyak karya yang terbit dalam kurun waktu tersebut, tentu tidak semuanya diangkat dalam seminar. Lewat pertimbangan dan pembacaan panitia, karya-karya tersebut sedikit banyaknya merepresentasikan dialektika dunia sastra Sumatera Barat.
Karya-karya yang diangkat berjumlah enam judul, yakni: Kumpulan Puisi “Ziarah Kemerdekaan” (M. Ibrahim Ilyas), Kumpulan Cerpen “Satu Hari yang Ingin Kuingat” (Yetti A.KA), Kumpulan Cerpen “Orang-orang Berpayung Hitam” (Iyut Fitra), Kumpulan Puisi “One by One, Line by Line” (Rusli Marzuki Saria), Kumpulan Cerpen “Hikayat Bujang Jilatang” (Afri Meldam), dan  “Dalam Lipatan Kain” (Esha Tegar Putra). 
Enam karya ini akan dibahas oleh beberapa sastrawan muda Sumatera Barat dengan latar belakang proses kreatif yang berbeda, di antaranya: mahasiswa, dosen, dan para pegiat sastra yang berproses di luar kampus.
Kegiatan ini didukung dengan baik oleh pimpinan jurusan Sastra Indonesia dan Pimpinan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas. Saat diwawancara, Ketua Jurusan Sastra Indonesia FIB-UA, Prof. Gusdi Sastra menyatakan, betapa kegiatan ini positif adanya.
“Kampus sebagai sarana ilmiah berperan dalam membangun masyarakat yang humanis. Sudah sewajarnya karya-karya sastra digali dan dipahami sehingga mampu mengangkat harkat dan martabat manusia. Membaca dan memahami karya sastra harus dimarakkan agar semakin mengerti dengan kehidupan yang hakiki. Tiada bangsa yang berperadaban tinggi yang tidak menghasilan karya sastra yang bermutu. Semoga dengan Kritik Sastra 2 ini dapat bertambah kecintaan kita terhadap sastra dan budaya baca harus ditumbuhkan melalui wajib baca karya-karya sastra.” Jelas Prof. Gusdi.
Senada dengan ungkapan Prof. Gusdi Sastra, Wakil Dekan III Fakultas Ilmu Budaya UNAND, Dr. Hasanuddin, M.Si, juga menyampaikan apresiasinya atas kegiatan ini. Baginya, kritik sastra akan menjadi jembatan antara pengarang dan pembaca.
“Acara pekan kritik sastra yang pasti adalah kegiatan yang sangat penting. Sebab secara organisasi, HMJ ini fokusnya bidang penalaran. Kegiatan ini sangat menunjang, untuk menjadikan kampus ini sebagai kampus yang senantiasa menghasilkan intelek sastra, dalam hal ini kritik sastra dan para sastrawan berkualitas.” Ujar Hasanudin.
Selaku Ketua Panitia, Muhaimin Nurrizqi menyatakan komitmennya untuk menyelenggarakan kegiatan ini dengan maksimal. Ia optimis, kegiatan yang berkelanjutan akan bisa memberi dampak yang cukup baik bagi banyak pihak kedepannya.
“Kegiatan ini, hendaknya mampu memberi kontribusi dan menunjang tumbuh-kembangnya iklim kritik sastra di Sumatera Barat, dan di Indonesia secara umum,” tuturnya.
Dalam agenda ini, tersedia juga Bazar Buku bagi para peserta seminar yang hadir pada tiga hari acara. Bazar buku ini diselenggarakan di ruang Koridor Fakultas Ilmu Budaya Unand, dengan daftar judul buku yang beragam, terbitan berbagai penerbit di Indonesia.
“Ada tiga penerbit yang sudah mengambil tempat untuk melakukan bazar, Penerbit Unsapress, Kata Bergerak, dan Mocen Publishing, sementara itu juga ada beberapa buku dari Gramedia Padang. Untuk persiapannya, kami sudah mencapai 70%” pungkas Andesta.    
Berikut adalah jadwal lengkap Pekan Kritik Sastra 2, 14 – 16 April 2015 di Ruang Seminar Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas:
SELASA (14 April 2015):
· Seminar Kritik Sastra, membahas buku kumpulan cerpen “Orang-orang Berpayung Hitam” karya Iyut Fitra, bersama pembicara: Pinto Anugrah dan Salman Herbowo. (Pkl. 09.00 – 12.00 WIB).
· Seminar Kritik sastra, membahas buku kumpulan puisi “Ziarah Kemerdekaan” karya M. Ibrahim Ilyas, bersama pembicara: Alizar Tanjung dan Khairy Raif Thaib. (Pkl. 13.30 – 16.00 WIB).
RABU (15 April 2015)
· Seminar Kritik Sastra, membahas buku kumpulan puisi “Dalam Lipatan Kain” karya Esha Tegar Putra, bersama pembicara: Devi Kurnia Alamsyah dan Fariq Alfaruqi. (Pkl. 09.30 – 12.00 WIB).
· Seminar Kritik Sastra, membahas buku Kumpulan Cerpen “Hikayat Bujang Jilatang” Karya Afri Meldam, bersama pembicara: Ria Febrina dan Heru Joni Putra. (Pkl. 13.30 – 16.00 WIB).
KAMIS (16 April 2015)
· Seminar Kritik Sastra, membahas buku kumpulan puisi “One by One, Line by Line” karya Rusli Marzuki Saria, bersama pembicara: Deddy Arsya dan Mulyadi Esem. (Pkl. 09.30 – 12.00 WIB).
· Seminar Kritik Sastra, membahas buku kumpulan cerpen “Satu Hari yang Ingin Kuingat” karya Yetti A.KA, bersama pembicara: Hj. Sulastri dan Esha Tegar Putra. (Pkl. 13.30 – 16.30 WIB).

———————————————————-
Sabtu, 11 April 2015
Jurnalis : Muslim Abdul Rahmad
Editor   : ME. Bijo Dirajo
———————————————————-

Lihat juga...