Pasar Kreneng, Bali |
CENDANANEWS (Denpasar) – Pasar Kreneng di Jalan Rijasa Desa Sumerta Kauh, Denpasar Timur ramai dikunjungi penggila kuliner setiap hari dari berbagai penjuru Denpasar mulai pukul 19:00 WITA sampai dengan 22:00 WITA. Namun lonjakan pengunjung terjadi setiap malam minggu.
Siang hari, pasar Kreneng adalah pasar tradisional yang melayani masyarakat terutama para ibu rumah tangga yang berbelanja kebutuhan pangan sehari-hari. Namun di malam hari, pasar Kreneng berubah menjadi pasar Kuliner tradisional.
Keunikan Pasar Kreneng sebagai pasar kuliner di malam hari adalah para pedagangnya kebanyakan telah berdagang kuliner secara turun-temurun. Dan tidak ada batasan antara pedagang yang beragama Hindu maupun pedagang warga pendatang yang beragama Muslim.
Ibu Ayu, yang merupakan generasi ketiga dari Keluarganya yang sudah lama berdagang Babi Guling di Pasar Kreneng mengungkapkan tidak pernah ada masalah antara pedagang yang berjualan sate kambing atau ayam dengan pedagang lokal seperti dirinya. Semua lancar saja, bahkan saat bongkaran lapak di malam hari seringkali mereka saling membantu.
Hal senada juga dikemukakan oleh Ibu Nur, penjual Sate Madura.
” pedagang sate Madura dan masakan Jawa lainnya berdampingan jualan dengan pedagang Babi Guling. Di antara kami ada rasa saling menghormati satu sama lain, dan pastinya saling tolong menolong jika membutuhkan bantuan apapun,” urainya dengan gamblang.
Pembauran kultur, suku, dan agama dari para pedagang yang berjualan kuliner di pasar Kreneng membuat Pasar tersebut seolah sorga bersosialisasi bagi siapapun yang ingin mengunjunginya. Semua menikmati hidangan favorit masing-masing bersama teman, keluarga, ataupun pasangan dengan nyaman.
Untuk bisa berdagang kuliner malam hari di pasar kreneng, pedagang hanya dikenakan sewa 26,000 rupiah perhari, ditambah 32,000 rupiah perminggu, dan 100,000 rupiah lagi perbulannya.
——————————————————-
Sabtu, 23 Mei 2015
Jurnalis : Miechell Koagouw
Fotografer : Miechell Koagouw
Editor : ME. Bijo Dirajo
——————————————————-