Selayang Pandang Lapangan Puputan Denpasar Bali

Simbol Perlawanan masyarakat Bali terhadap Penjajahan

CENDANANEWS (Denpasar) – Lapangan Puputan Badung atau di kenal sekarang dengan nama Lapangan I Gusti Ngurah Made Agung, yang diambil dari nama Raja Kerajaan Badung yang Gugur bersama 4,000 prajurit dan warga Denpasar saat Perang Puputan tahun 1906 melawan tentara kolonial Belanda, sekarang telah menjadi lapangan yang sangat tenang sebagai tempat rekreasi rakyat Denpasar.
Wahana Bermain anak-anak seperti ayunan, sepeda ontel, sampai wahana edukasi seperti Pipa Suara tersedia untuk membuat anak-anak menjadi kerasan untuk bermain bersama orangtuanya masing-masing di lapangan puputan.
Di arah selatan, sebuah Monumen Perang Puputan berdiri megah. Monumen yang pernah di pugar bagian lantai bawah dan diresmikan hasil pemugarannya pada tanggal 12 Nopember 1997 oleh Walikota Denpasar kala itu Drs. I Made Suwendha, menjadi favorit keluarga membawa anak-anaknya untuk memberi makan ikan di kolam ikan yang sengaja di buat di bawah patung.
Tempat teduh untuk sekedar melepas lelah menjadi salah satu andalan Lapangan Puputan untuk memberikan sensasi istirahat yang nyaman bagi warga. Tidak ada batasan antara semua warga yang datang menikmati waktu luang atau waktu libur di lapangan puputan, mereka semua bersosialisasi antara satu sama lain.
Dodik, seorang warga Nusa Dua yang datang jauh-jauh ke denpasar mengatakan tempat ini menjadi lapangan favotirnya untuk membawa keluarga berwisata murah meriah. Menurut bapak dengan satu orang putra ini, penghijauan yang di lakukan di Lapangan Puputan sangat bagus dan akhirnya membuat tempat ini memiliki daya pikat tersendiri.
Pura Agung Jagatnatha yang letaknya bersebelahan dengan Museum Bali di Jalan Mayor Wisnu, sisi selatan Lapangan I Gusti Ngurah Made Agung merupakan daerah paling rindang dan juga menjadi tempat masyarakat untuk menikmati minuman dingin serta kuliner sate babi guling dan lumpia goreng dari pedagang kakilima yang diijinkan berdagang di sisi selatan lapangan tersebut.
Suasana seperti ini yang tidak dapat digantikan dengan hal apapun, yaitu saat kita bisa berkumpul bersama anggota keluarga tercinta, di tempat favorit kita bersama, yaitu : Lapangan I Gusti Ngurah Made Agung atau dikenal juga dengan Lapangan Puputan yang menjadi saksi bisu sejarah heroik rakyat Bali untuk Merdeka.

Sekarang Masyarakat Denpasar sudah menikmati pengorbanan Pahlawan-pahlawan Perang Puputan yang termashur itu.
————————————————-
Rabu, 6 Mei 2015
Jurnalis : Miechell koagouw 
Fotografi : Miechell koagouw 
Editor : ME. Bijo Dirajo
————————————————-
Lihat juga...