Pantai BaronTawarkan Objek Unik dengan Air Tawar dan Asin

YOGYAKARTA — Bertandang ke Pantai Baron, Gunungkidul, Yogyakarta, akan ditemui fenomena unik dengan adanya pantai yang berair tawar dan asin. Dua jenis air yang berbeda itu tanpa ada sekat, namun airnya tak bercampur. Dengan ombak lembut dan angin semilir tak kencang, Pantai Baron menjadi obyek wisata yang sungguh menyenangkan.
Pantai Baron merupakan salah satu dari tiga pantai yang menjadi destinasi wisata di di kabupaten Gunungkidul. Bersama dua pantai lain yang berdekatan, Pantai Krakal dan Kukup, sejak tahun 1980-an tiga pantai inilah yang sudah populer sebagai obyek wisata.
Marjono, Koordinator SAR Baron
Koordinator SAR Baron, Marjono mengatakan, memang pada tahun 1980-an di Gunungkidul baru ada beberapa pantai yang terkenal. Antara lain, Pantai Krakal, Kukup dan Baron. Namun sejak adanya PNPM, warga memanfaatkan dana bantuan pemerintah untuk membuka akses jalan menuju pantai-pantai yang dinilai potensial sebagai obyek wisata. 
“Karena itu sekarang banyak pantai di Gunungkidul. Ada sekitar 16 pantai yang cukup ramai dikunjungi”, kata Marjono. 
Disebutkan Marjono, Pantai Baron saat ini berkembang luar biasa, dengan keindahan pantai yang diapit dua bukit besar menjadi menarik bagi wisatawan. Terlebih dengan adanya muara air tawar yang keluar dari bawah Pegunungan Sewu, objek tersebut menjadi destinasi wisata yang tidak pernah dilewatkan. 
“Mungkin hanya di Pantai Baron ini ada pantai yang berair tawar,” cetusnya. 
Selain dari keindahan alam dan pantainya, Pantai Baron menjadi tujuan wisata bagi keluarga karena di pantai itu pengunjung bisa langsung menikmati ikan-ikan laut hasil tangkapan para nelayan. Tak heran, kata Marjono, jika pada setiap hari libur jumlah pengunjung bisa mencapai 15 ribu orang. 
“Puncak kunjungan di Pantai Baron biasa terjadi siang hari sekitar pukul 13.00 wib. Lepas siang dan menjelang sore, pengunjung akan membludak karena Pantai Baron ini biasanya menjadi obyek wisata pantai terakhir yang dikunjungi,” jelasnya.
Sebagai obyek wisata pantai, tentu saja Pantai Baron juga memiliki potensi bahaya dari ombak besar. Namun, menurut Marjono, ombak besar di Pantai Baron hanya terjadi di saat musim hujan. 
Berdasar pengalaman, jelasnya, selalu ada korban tergulung ombak pada setiap musim hujan. Kendati SAR Baron telah menetapkan status Siaga I pada setiap musim hujan, namun banyaknya pengunjung dan sebagian pengunjung yang kurang memperhatikan peringatan yang diserukan melalui corong pengeras dan rambu-rambu bahaya, membuat selalu ada jatuh korban.
“Di musim hujan, muara pantai bisa menjadi dalam sekitar 4-5 meter. Kalau kemudian terjadi  ombak besar yang datang tiba-tiba, kedalaman pantai bisa bertambah. Namun selama pengunjung waspada, bahaya ombak sebenarnya bisa diantisipasi”, pungkasnya. 
MINGGU, 01 November 2015
Jurnalis       : Koko Triarko
Foto            : Koko Triarko
Editor         : ME. Bijo Dirajo
Lihat juga...