Yayasan Supersemar Berkontribusi dalam Pembangunan SDM di seluruh Indonesia

MINGGU, 10 JANUARI 2016
Penulis : Samad Vanath Sallatalohy / Editor: Gani Khair

CATATAN JURNALIS—Rencana eksekusi Yayasan Supersemar sesuai yang telah diagendakan akan dilaksanakan pada 20 Januari 2016 menuai kekesalan dari salah satu penerima beasiswa Supersemar asal Maluku, Jamdi Giman Saimima. 

Jamdi Gimam Saimima

Kepada Cendana News Jamdi membenarkan bahwa ada rasa kesal dalam dirinya ketika mendengar rencana eksekusi terhadap Yayasan Supersemar yang didirikan Presiden Soeharto sejak tahun 1974. Kekesalannya bukan hanya karena ia pernah merasakan beasiswa tersebut tetapi ia menilai apa yang dilakukan yayasan sangat membantu begitu banyak anak daerah khususnya Maluku untuk melanjutkan pendidikan. 
Menurut Jamdi, Yayasan Supersemar yang didirikan dimasa Orde Baru ini telah memberikan kontribusi besar kepada bangsa dan negara dengan mencetak generasi penerus yang berpendidikan. Tak hanya berpendidikan, yayasan juga mengajarkan agar bekal pendidikan yang diperoleh bisa dijadikan bekal mandiri dan memupuk rasa saling tolong menolong kepada anak-anak lain yang memiliki nasib yang sama. Anak-anak yang memiliki prestasi akademis tetapi berasal dari keluarga yang kurang dalam hal finansial. 
“Negara memiliki tanggung jawab untuk mencerdaskan anak bangsa sesuai amanat UUD 1945. Program ini sangat bagus. Karena rata-rata di seluruh pelosok Indonesia ada yang menerima beasiswa Supersemar,” ujarnya.
Pembangunan sumber daya manusia Indonesia tidak bisa dilepas dari Yayasan Supersemar karena beasiswa ini mampu menembus seluruh pelosok negeri. 
“Pengembangan Sumber Daya Manusia Indonesia itu bagian dari tanggung jawab negara. Beasiswa Supersemar tidak boleh mati. Maluku masih butuh beasiswa Supersemar karena sekarang ini dalam skala nasional, Maluku masih masuk daerah termuskin keempat di Indonesia, termasuk miskin pendidikan,” tegas mantan Presiden Mahasiswa Universitas Darussalam Ambon ini.
Lihat juga...