Bandrek dan Bajigur, Minuman Tradisional yang Populer di Dataran Sunda

MINGGU, 28 FEBRUARI 2016
Jurnalis: Rianto Nudiansyah / Editor : ME. Bijo Dirajo / Sumber foto: Rianto Nudiansyah

BANDUNG — Meski beragam minuman kemasan bermerek dijual di pasaran, namun masih terdapat berbagai minuman tradisional yang tetap menjadi idola di dataran Sunda, Jawa Barat. Yakni, Bandrek dan Bajigur.
Bandrek dan Bajigur
Kedua minuman ini cocok diteguk pada malam hari ketika udara sedang dingin-dinginnya. Apalagi disaat turun hujan, Bandrek dan Bajigur mujarab menghangatkan tubuh. Bahan utama dari Bandrek adalah jahe dan gula merah, namun ada juga yang menambah rempah-rempah seperti serai, merica, pandan, agar semakin nikmat. Sementara bahan dasar Bajigur adalah santan dan gula aren, kadangkala ditambah dengan sedikit ‘cangkaleng’ (dalam bahasa Indonesia dikenal dengan sebutan kolang-kaling).
Diantara lapak-lapak kaki lima di Kota Bandung bagian Utara, tepatnya Jalan Cilaki ada satu tempat bernama “Ibu Haji Siti Maemunah” yang menjajakan kedua minuman ini.
Siti Maemunah sudah menjual Bandrek dan Bajigur sejak tahun 1958 silam. Setelah wafat kini lapaknya dikelola oleh sang anak, yakni Dadah Saadah (65).
“Dulu kita jualan di Jalan Supratman sejak tahun 58, lalu pindah kesini pada tahun 1994. Waktu itu saya hanya bantu-bantu Ibu, sekarang saya yang pegang,” tutur Dadah kepada Cendananews, Minggu (28/2/2016).
Sebagai generasi kedua, Dadah tetap mempertahankan resep dan cara pembuatan yang sama dengan Ibunya. Bagaimanapun, sahut dia mempertahankan cita rasa penting bagi pelaku kuliner agar pelanggan tak lari.
Hasilnya, tak hanya orang tua yang mendatangi tempat ini, rupanya anak remaja juga yang gemar meneguk Bandrek dan Bajigur racikannya. Ini menandakan kedua minuman ini tak lekang oleh zaman.
“Dulu yang beli bapaknya, sekarang anak-anaknya mungkin juga cucunya yang datang,” ujar dia.
Untuk satu gelas Bandrek maupun Bajigur, dia membanderol dengan harga Rp 6.000. Cukup bersahabat memang dengan dompet pelajar sekalipun.
“Kita buka dari jam 18.00 sampai jam 24:00 WIB, tergantung kalau ramai pembeli ya kadang juga sampai jam satu,” ulasnya.
Meneguk Bandrek dan Bajigur memang cocok jika ditemani kudapan kecil, Karena itu pihaknya pun menyediakan aneka gorengan. Seperti goreng nanas, pisang, nangka, tahu isi dan bakwan.
“Kalau gorengan harganya enggak mahal seribu satu biji.  Yang sudah kesini juga rata-rata akhirnya pada datang lagi,” pungkasnya.
Lihat juga...