Setahun Jembatan Belis Ambruk, Pemerintah SBT Diam Saja

SENIN 25 APRIL 2016
Editor : Rustam Djamaluddin
AMBON – Jembatan di desa Belis yang menghubungkan  Kecamatan   Teluk Waru dengan  Tutuk Tolus, Kabupaten  Serang Bagian Timur  (SBT), Provinsi Maluku, ambruk sejak tahun 2015. Namun sejak jembatan tersebut tidak bisa digunakan, belum ada upaya pemerintah membangun kembali.


Meski kondisi jalan terputus, warga tetap nekat menyeberang sungai, meski kondisi  sungai  dalam keadaan banjir. Pantauan Cendana News, derasnya air kali membuat warga dan pemilik kendaraan yang akanmenyeberang was-was.
Pengemudi kendaraan roda empat maupun roda dua yang hendak melintasi jalur tersebut, kadang harus menunggu hingga air kali benar-benar surut.
Bagi pengendara roda dua yang terpaksa harus menyeberang sungai,  biasanya menggunakan jasa penyeberangan  dengan membayar biaya Rp 50.000 kepada warga di Desa Belis. Kendaraanya diangkat secara gotong royong.
Sedangkan untuk mobil, jika terperangkap dalam kali, maka pengendaranya harus membayar uang sebesar Rp150.000 kepada warga untuk membantu menarik mobil dengan  tali.
Bila terjadi hujan deras,  maka warga maupun pengendara roda empat dan dua yang hendak menyeberang,  terpaksa harus mengurungkan niatnya menyeberang sungai.
“Harus tunggu air benar-benar turun baru bisa lintas. Ada yang nginap menunggu hingga air kali surut. Sebaliknya, ada juga yang memilih balik atau tidak ingin melanjutkan perjalanan,” jelas Usman Rumodar,  warga Desa SBT kepada Cendana News, Senin (25/4/2016).
Menurut Usman, jalur tersebut adalah satu-satunya akses darat yang menghubungkan Kecamatan Teluk Waru, Tutuk Tolu ke Kota Bula (Ibukota Kabupaten Seram Bagian Timur) dan sebaliknya.
“Memang ini satu-satunya jalur darat yang menghubungkan kecamatan Teluk Waru, Tutuk Tolu ke Kota Bula. Sampai sekarang belum dibangun,” terangnya.
Usman mengaku, ambruknya jembatan di Desa Belis terjadi sejak tahun 2015 lalu.
Senada dengan itu Dino Kelian, warga SBT juga mengakui ambruknya jembatan Desa Belis sudah lama.
“Sampai sekarang kondisinya seperti anda (wartawan-red) lihat sendiri, belum juga dibangun oleh pemerintah,” ungkapnya.
Baik Dino maupun Usman mereka berharap agar Pemerintah Kabupaten SBT segera membangun jembatan tersebut.
“Jika tidak, saat musim hujan warga kecamatan Teluk Waru dan Tutuk Tolu akan tetap sengsara melintasi kali, ini bisa menelan nyawa,” demikian Dino dan Usman.
Hingga berita ini dilansir Cendana News, belum ada tanda-tanda dari pihak otoritas Kabupaten SBT, turun ke lapangan guna meninjau kondisi jembatan yang sudah ambruk tersebut. Tidak ada tanda-tanda juga untuk membuat jembatan darurat yang bisa memudahkan masyarakat melintasi kali Waru. ( Samad Vanath Sallatalohy)
Lihat juga...