Titiek Soeharto: Wanita Saat ini Memiliki Kompetensi yang Sama dengan Pria

KAMIS, 21 APRIL 2016
Editor : ME. Bijo Dirajo / Foto: Koleksi Cendana News

JAKARTA — Momentum Hari Kartini yang jatuh pada 21 April, Siti Hediati Haryadi yang akrab disapa Titiek Soeharto mengajak kaum wanita untuk tidak hanya berpangku tangan dalam pembangunan peradaban bangsanya. Tantangan pada era RA Kartini ialah iklim kolonialisme dan feodalisme, yang membelenggu kemerdekaan kaum wanita untuk bisa berpartisipasi secara wajar dalam turut serta menentukan masa depan bangsanya.
Titiek Soeharto
“Tantangan wanita pada hari ini tentu berbeda dengan era yang dihadapi oleh generasi RA Kartini. Wanita Indonesia hari ini buah dari kesetaraan sistem pendidikan, yang memungkinkan memiliki kompetensi dan peran yang sama dengan kaum pria dalam memajukan bangsa. Tantangan wanita Indonesia hari ini menyatu dengan tantangan bangsa kita itu sendiri,”sebut Titiek dalam akun twitternya, Kamis (21/4/2016).
Disebutkan, Bangsa Indonesia hari ini dihadapkan tantangan berupa rapuhnya kesatupaduan tekad segenap bangsa untuk semaksimal mungkin dan sesegera mungkin mewujudkan Tujuan Nasional berdasarkan Pancasila sebagaimana amanat pembukaan UUD 1945. Atas nama demokrasi, ego politik, ego idiologi, ego sektoral, ego perspektif akademik, dan ego-ego yang lain, telah mengurangi fokus bangsa ini dalam menyatukan segenap potensi untuk sebesar-besarnya pencapaian tujuan nasional tersebut.
“Maka tantangan wanita hari ini ialah bagaimana turut serta konsolidasi dalam rangka menyatukan segenap potensi bangsa ini, untuk fokus membangun memujudkan cita-cita nasional. Berbagai bentuk persitegangan, baik persitegangan idiologis, persitegangan perspektif tanpa ujung, hanya akan menghambur-hamburkan potensi bangsa ini yang SDM nya (termasuk SDM wanita) sudah sedemikian bagus,”sebutnya.
Adanya kesamaan perspektif skala bangsa, dengan memuarakan segala dialektika kebangsaan kita pada pencapaian tujuan nasional berdasar Pancasila sebagaimana amanat pembukaan UUD 1945, akan menempatkan bangsa ini menjadi bangsa yang mandiri, berdaulat, adil dan makmur serta memiliki kesetaraan dalam percaturan antar bangsa.
“Semoga momentum Hari Kartini selalu mampu membangkitkan kesadaran wanita Indonesia untuk turut serta mengurai problem yang dihadapi bangsanya,”tutup Titiek Soeharto.
Lihat juga...