RABU, 31 AGUSTUS 2016
BANDUNG — Pada periode 1990-an, lukisan karya Ayi R Sacadipura sempat berjaya dan menghiasi beberapa ruangan di hotel bintang lima di Bandung. Tetapi, di tahun 2000-an lukisannya tak lagi ada yang memesan.
Kendati demikian, semangatnya untuk terus membuat karya tidak pernah luntur. Sempat beralih untuk menggambar sketsa, bahkan, selama 15 tahun hasil karyanya menghiasi beberapa buku dan koran di Jawa Barat.
“Jujur saja, saya rindu untuk melukis saat itu. Tapi, bagaimana lagi lukisan saya tidak laku dipasaran. Di sisi lain, saya harus bisa menutupi kebutuhan sehari-hari,” jelasnya ditemui di Gedung YPK Jalan Braga, Rabu (31/8/2016).
Hingga akhirnya ia kembali melukis, setelah seniornya yakni Yus Rusamsi mengingatkannya untuk kembali menguratkan karya di atas kanvas. Lantas di awal tahun 2015 ia memulai melukis lagi dan hari ini, Rabu (31/8/2016), karyanya dipamerkan.
Diakui, bersama dua seniornya rasa minder selalu ada lantaran baru memulai kembali untuk melukis. Tetapi, ia bertekad untuk maju. Sederhana, dalam pameran yang digelar hingga dua minggu ke depan ini, ia hanya ingin masyarakat menikmati karyanya.
“Saya hanya ingin masyarakat mengerti dan tahu karya-karya saya itu saja. Tidak dibeli juga tidak apa-apa,” ungkapnya sambil tertawa.
Dikatakan, karya yang paling ia sukai adalah harimau putih. Secara tidak langsung harimau putih mengingatkan dia kepada Prabu Siliwangi yang diyakini sebagai tokoh besar di Tanah Pajajaran. Dimana, dalam sosok harimau putih, ada sosok pemimpin.
“Simbolnya banyak kalau harimau putih, tapi jelas saya menyukainya. Kadang saya juga berat kalau ada yang mau beli lukisan itu,” pungkasnya.
[Rianto Nudiansyah]