SENIN 19 DESEMBER 2016
JAKARTA— Septi Zulfia, remaja yang tinggal di RT08/RW08 Cilandak KKO tidak seberuntung teman-teman sebayanya. Ketidakmampuan keluarganya secara ekonomi membuatnya sempat putus sekolah. Padahal seperti teman-teman sebayanya cita-cita Septi juga tinggi bagai bintang di langit. Namun Keinginannya itu tidak langsung pupus berkat sebuah program dari Posdaya Jingga di sekitar tempat tinggalnya.
Septi Zulfia, Warga RT08/RW08 CIlandak KKO, Siswi Kejar Paket B di Posdaya Jingga.
|
Septi mendaftarkan diri untuk mengikuti program belajar kejar paket B untuk mendapatkan kesetaraan ijazah Sekolah Menengah Pertama. Septi menikmati suasana belajar serta mengapresiasi metode mengajar para guru yang ada. Bahkan anak semata wayang di keluarganya ini juga tidak memiliki masalah dalam menyerap setiap materi dikarenakan metode para guru yang menurutnya tidak membosankan.
Setiap hari, termasuk Sabtu dan Minggu, Posdaya Jingga di Gang Abah No.41, Cilandak KKO, RT05/RW05 Kelurahan Ragunan, Pasar Minggu Jakarta Selatan mengadakan kelas pendidikan yang bernama Program Pendidikan Kejar Paket A,B dan C. Siswa dan siswi program ini selain diambil dari anggota Program Tabur Puja Posdaya Jingga, juga menerima di luar anggota program itu. Banyak Siswa dan siswa datang dari luar RW 08 namun masih di lingkungan sama yakni Cilandak KKO.
“Asyik aja cara mengajarnya, jadi tidak bosan untuk diikuti. Saya jadi optimis bisa lulus dan meraih ijazah saat ujian nanti,” kata dara yang bercita-cita masuk sekolah kedokteran ini kepada Cendana News.
Posdaya Jingga melalui Program Tabur Puja (Tabungan Kredit Pundi Sejahtera) yang digagas Yayasan Damandiri turut serta mewadahi keinginan meraih cita-cita dari anak-anak seperti Septi. Tabur Puja sejatinya adalah sebuah program pinjaman untuk wirausaha, namun tidak jarang ada juga anggota Posdaya yang melakukan peminjaman untuk keperluan pendidikan anak-anak mereka di rumah maupun keperluan pendidikan lain seperti pengadaan buku atau membayar uang kursus.
Sekretaris Posdaya Jingga, Drs. Sunaryana Eko Pamungkas FX menerangkan kepada Cendana Newsbahwa kegiatan Tabur Puja selama ini memang dititikberatkan untuk wirausaha, namun tidak menutup kemungkinan untuk mereka yang membutuhkan pinjaman untuk kebutuhan pendidikan. Dari sekitar 200 anggota Posdaya Jingga yang terdaftar di Tabur Puja, ada sekitar 140 anggota aktif yang melakukan peminjaman dengan total dana yang berputar sekarang sudah menyentuh angka Rp240.000.000. Dari jumlah anggota aktif dalam simpan pinjam Tabur Puja, sekitar 30% melakukan peminjaman untuk keperluan pendidikan anak-anaknya.
“ Jadi di Posdaya Jingga kami mengintegrasikan antara kewirausahaan dan memajukan pendidikan masyarakat,” pungkas Eko.
Apa yang dilakukan Posdaya Jingga akan sangat membantu anak-anak dengan cita-cita tinggi seperti Septi Zulfia. Siapa yang menyangka seorang anak desa seperti Soeharto bisa menjelma menjadi Presiden kedua Republik Indonesia sekaligus Bapak Pembangunan negara ini. Adalah kesempatan dan pendidikan yang akhirnya membuat seorang anak desa seperti Pak Harto tumbuh cerdas hingga menduduki puncak kariernya, yang sebetulnya ia sendiripun tidak pernah menyangka akan menjadi seorang Bapak Pembangunan Indonesia.
Begitu pula halnya dengan seorang gadis belia penuh semangat seperti Septi Zulfia. Ia bisa menggapai cita-citanya menjadi seorang dokter jika memang diberikan kesempatan untuk mendapatkan pendidikan yang layak, hingga tumbuh menjadi manusia cerdas yang mampu mengaplikasikan pendidikan yang didapatnya menjadi sesuatu bagi diri dan masyarakat sekitarnya kelak.
Posdaya Jingga sepertinya harus terus melanjutkan integrasi pada Program Tabur Puja yang dijalankannya untuk kewirausahaan dan memajukan standar pendidikan anggotanya sekaligus. Dengan demikian, kedaulatan pendidikan akan terwujud suatu saat nanti, di mana masyarakat Indonesia terlepas kaya atau miskin, bisa mendapatkan pendidikan yang layak demi menggapai cita-cita mereka.