Tabur Puja Tumbuhkan Animo Menabung di Posdaya Jingga

MINGGU, 25 DESEMBER 2016

JAKARTA — Posdaya Jingga, Ragunan Pasar Minggu, Jakarta Selatan, berada di wilayah kerja Tabur Puja (Tabungan Kredit Pundi Sejahtera) Jakarta Selatan III yang meliputi Kalibata Pancoran, Pasar Minggu hingga Pejaten Timur dan Barat.
Anggota Posdaya Jingga melakukan pembayaran angsuran kepada petugas Koperasi.
Abdul Jaelani adalah Petugas Lapangan Tabur Puja dari Yayasan Sudara Indra yang menangani wilayah Jakarta Selatan III. Pria yang akrab disapa Jay ini menceritakan, sejak 4 tahun lalu bergabung dalam Tim Tabur Puja, ia mendapati Posdaya Jingga adalah salah-satu Posdaya terbaik Tabur Puja. Ada 3 (tiga) indikator Posdaya Terbaik, yakni pertama, anggota Posdaya yang mengikuti Tabur Puja tidak sebatas melakukan peminjaman, tetapi turut menabung atau menyimpan uang di koperasi melalui Tabur Puja.
Kedua, angsuran cicilan tidak mengalami tunggakan yang cukup berarti, artinya selama masih bisa ditangani dengan solusi Tanggung Renteng, tunggakan tersebut masih bisa dianggap bukan sebuah masalah. Ketiga, Posdaya tersebut mampu memberdayakan anggota-anggotanya untuk empat aspek pembangunan manusia di Indonesia, yakni Pendidikan, Kesehatan, Wirausaha dan Lingkungan.
Abdul Jaelani, Petugas Koperasi Sudara Indra Untuk Program Tabur Puja Yayasan Damandiri
“Anggota Posdaya Jingga yang ikut Tabur Puja ada sekitar 158 orang dengan peminjam aktif sebanyak 135-140 orang. Dari total jumlah peminjam aktif tersebut, ada sekitar 10 orang yang tidak melakukan peminjaman, melainkan hanya menabung saja di koperasi. Namun begitu, bagi yang meminjam bukan berarti tidak pernah menabung, mereka juga menabung secara perlahan melalui cicilan yang mereka bayarkan,” jelas Jay.
Menabung melalui Tabur Puja, bisa dilihat contohnya dari dua sisi, yaitu murni menabung dan melalui cicilan angsuran. Murni menabung adalah hanya menyimpan uang tanpa melakukan peminjaman. Sedangkan, istilah menabung melalui cicilan angsuran contohnya sebagai berikut; seorang peminjam atau kreditur sebut saja Budi, mendapat kredit sebesar Rp. 2.000.000. Dari pinjaman sebesar itu, ia harus mengembalikan melalui angsuran selama 12 kali sejumlah Rp. 202.000 per angsuran. Angsuran sebesar Rp 202.000 itu di dalamnya sudah termasuk pinjaman pokok, jasa, simpanan wajib dan bunga pinjaman. Namun, saat membayar angsuran, Budi bukan membayar sebesar Rp. 202.000, melainkan Rp. 210.000. Selisih Rp. 8.000 itulah masuk kategori menabung melalui cicilan. Walaupun sebenarnya dari angsuran Rp. 202.000 itu sudah termasuk di dalamnya simpanan pokok milik kreditur.
“Kesimpulannya, sejauh ini animo untuk meminjam serta menabung dari anggota Posdaya Jingga dalam tingkatan baik. Boleh dikatakan salah-satu dari yang terbaik. Dan, secara kategori untuk Posdaya terbaik sudah pula dipenuhi Posdaya Jingga. Ke depannya tinggal menjaga pencapaian ini,” lanjut  Jay.
Pembayaran angsuran dari Posdaya Jingga bagus, karena tidak sulit melakukan pembayaran setiap kali jatuh tempo pembayaran. Hal ini dikarenakan pengurus Posdaya kerap memberikan pencerahan bagi para anggotanya untuk menjaga kepercayaan serta kerjasama yang sudah terjalin selama ini. Dari total anggota Tabur Puja aktif di Posdaya Jingga sebanyak 140 orang, total dana yang berputar di Posdaya Jingga hingga hari ini sekitar Rp. 280 Juta, dengan rata-rata pinjaman sebesar Rp. 2-2,5 Juta.
Usaha program Tabur Puja adalah merangkul masyarakat yang butuh pinjaman sekaligus yang ingin menabung. Atas tujuan itulah, apa yang terjadi di Posdaya Tabur Puja dinilai sudah baik, bahkan menjadi salah-satu yang terbaik di antara Posdaya terbaik lainnya di wilayah Jakarta.

Jurnalis : Miechell Koagouw / Editor : Koko Triarko / Foto : Miechell Koagouw

Lihat juga...