Adegan ibu-ibu muda melawan Hansip Pe’i gembul |
Gadis cantik tampak tidak marah kepada warga, ia berpamitan kemudian pergi menuju bandar udara. Sejurus kemudian, dengan berang Pak RT menasihati semua warganya sekaligus si tukang kredit yang kebingungan, bahwa mereka sudah salah duga terhadap gadis cantik itu. Dengan kata lain, mereka semua ‘Kecele’. Kisah ini akan dimainkan dalam durasi 30 menit di hadapan para penonton maupun juri festival nantinya.
“ Sabtu malam kami gladi resik, semua pemain dalam kondisi siap untuk tampil perdana nanti. Kami tampil sebagai pembuka Senin nanti tepat pukul sembilan pagi,” sebut Guntoro Sulung sang sutradara.
(atas kiri ke kanan) Poel Jangga, Gladys, Theresia, Dwi Mustika (bawah kiri ke kanan) Latif, Muhamad Syafi’i, Dian, Ari Dakota (Berdiri paling kanan) Guntoro Sulung |
Para pemain yang mendukung Lenong ‘Samping Pagar’ adalah Poel Jangga sebagai Ipul si tukang kredit, Gladys sebagai ibu provokator yang kreditan celana suaminya sobek, Dian sebagai gadis cantik anak kos, Latif sebagai Pak RT, Muhamad Syafi’i sebagai Pe’i hansip gembul, Dwi Mustika sebagai Mpok Dwi yang marah karena anaknya kerap mengambil kreditan barang tanpa sepengetahuan dirinya, Ari Dakota sebagai preman konyol dan Theresia Nopadela sebagai ibu muda pengambil kredit panci bolong.
“ Samping Pagar ini gabungan pemain senior dan muda, akan tetapi semua memiliki dasar teater yang cukup kuat. Walaupun persiapan hanya dua minggu, tapi menurut saya anak-anak sudah siap untuk tampil,” tutup Guntoro Sulung.
Jurnalis : Miechell Koagouw / Editor : ME. Bijo Dirajo / Foto : Miechell Koagouw