SELASA, 17 JANUARI 2017
JAKARTA — Jejak Pemberdayaan Yayasan Damandiri — Mbak Uti, begitu sapaan akrab sesama rekan guru untuk Martuti, Kepala PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) Posdaya Melati 1 RW 011 Bukit Duri, Jakarta Selatan. Lahir di Bukit Duri, Jakarta, pada 10 Oktober 1962, ibu berusia 54 ini masih terlihat bugar dalam kesehariannya. Suami Uti, Jajang Sumawijaya, sudah sejak 2003 pergi mendahuluinya menghadap Sang Khalik. Dari pernikahan dengan mendiang Jajang Sumawijaya, Martuti memiliki 4 orang anak. Dua anak tertua Martuti sudah bekerja dan bahagia bersama keluarga kecil mereka masing-masing. Anak ketiga walau belum berkeluarga namun berhasil menjadi seorang advokat. Sedangkan si bungsu, masih duduk di bangku Sekolah Menangah Atas (SMA).
Martuti, Kepala PAUD Posdaya Melati 1 RW 011 Bukit Duri, Jakarta Selatan. |
Aktivitas Martuti dalam PAUD Posdaya Melati 1
Dengan 4 orang anak yang dibesarkan seorang diri sejak kepergian suami pada 2003, Martuti menjadi paham bagaimana sulitnya membesarkan sekaligus mendidik anak di tengah keadaan yang serba terbatas. Ternyata pengalaman tersebut menjadi kekuatan Martuti dalam memimpin PAUD Posdaya Melati 1 Bukit Duri. Dirinya paham keterbatasan ekonomi semua keluarga di Bukit Duri, keadaan psikologis warga serta tentunya paham bagaimana menangani anak-anak dengan beragam kendala ekonomi dan lain sebagainya.
“Saya mengerti keadaan Bukit Duri, oleh karena itu sejak awal saya ajak semua guru satukan persepsi bahwa menjadi guru di PAUD Melati 1 Bukit Duri adalah gerakan sosial. Hasilnya adalah terus bertambahnya jumlah guru dari hanya dua hingga sekarang sudah ada lima guru yang rutin mengajar,” tutur Martuti kepada Cendana News di kediamannya, Jalan Kampung Melayu Kecil V No 39B, RT 09, RW 011, Bukit Duri, Jakarta Selatan, Sabtu (14/1/2017).