Martinus juga akui tidak sulit membajak sawah bertingkat dengan luas per petaknya terbatas meski menggunakan hand tracktor ataupun kerbau. Hanya saja di bagian pinggir tetap masih mengandalkan tenaga manusia dengan mencangkulnya.
“Pengairan pun tidak jadi masalah cuma saat musim kemarau debit air berkurang sehingga banyak areal sawah yang ditanami palawija dan sayuran,” terang Martinus.
Petani padi organik ini mengakui hama juga sering menyerang tapi bisa diatasi dengan pestisida organik. Di areal sawah semiliknya,dirinya tetap menanam padi lokal Bengawan karena lebih tahan hama dan bisa bertahan saat air sedikit.Beras bibit lokalpun akunya lebih enak dimakan sebab lebih empuk dan enak dibanding bibit padi bantuan dari Kementrian Pertanian RI.
Beberapa lokasi sawah bertingkat yang didatangi Mongabay,teristimewa di areal perbukitan, sistem pengairan pun tidak masalah. Tak ada salurann irigasi modern dan yang ada hanya saluran sederhana. Namun ini yang membuat sawag bertingkat Detusoko Barat memiliki keunikan tersendiri.
Sawah bertingkat di desa Detusoko Barat kecamatan Detusoko |
Penasaran dengan sawah bertingkat,ada baiknya bisa mendatangi sendiri wilayah Detusoko Barat dan sekitarnya usai menikmati keindahan dan keajaiban danau tiga warga Kelimutu yang terletak hanya beberapa kilometer dari pertigaan jalan ke Kelimutu.
Jurnalis : Ebed de Rosary / Editor : ME. Bijo Dirajo / Foto : Ebed de Rosary