Berkat Tabur Puja, Usaha Keripik Pangsit Parjinem Terus Berkembang

SENIN, 17 APRIL 2017

YOGYAKARTA — Jejak Pemberdayaan Yayasan Damandiri — Bertempat di rumah sederhana yang cukup sempit miliknya, Parjinem (49), warga Dusun Mrisi, Tirtonirmolo, Kasihan, Bantul, sehari-harinya biasa membuat keripik pangsit dagangannya. Seorang diri, wanita paruh baya yang belum dikaruniai anak itu menekuni pekerjaannya demi menambah penghasilan keluarga.

Parjinem.

Suami Parjinem, hanyalah seorang buruh tidak tetap. Penghasilannya juga hanya cukup untuk membeli makan sehari-hari. Sehingga mau tidak mau Parjinem harus ikut membantu mencari pendapatan tambahan agar kebutuhan keluarga lainnya bisa tercukupi.

Ditemui Cendana News belum lama ini, Parjinem mengaku, sudah mulai berjualan keripik pangsit sejak sebelum tahun 2000 silam. Ia mengaku, belajar membuat pangsit dari kawannya yang juga menggeluti bisnis yang sama. Setiap hari, ia biasa membuat pangsit di rumah, untuk kemudian ia jual dengan cara dititipkan ke warung-warung dekat rumahnya.

Keterbatasan modal menjadi masalah utama Parjinem kala itu dalam mengembangkan usaha. Dalam sehari, ia hanya mampu membuat sekitar 2 kilo keripik dengan penghasilan puluhan ribu saja. Padahal, permintaan keripik pangsit Parjinem sebenarnya cukup tinggi. Namun, sekali lagi, ia tak mampu memenuhi permintaan itu karena keterbatasan modal usaha yang dimiliki.

Sekitar tahun 2013, Parjinem mendapat tawaran pinjaman modal usaha Tabur Puja Yayasan Damandiri yang dijalankan KUD Tani Makmur melalui Posdaya Kenanga di dusunnya. Melihat kemudahan dan keringanan pinjaman itu, Parjinem pun tak menyia-nyiakan. Ia lantas mengajukan pinjaman Tabur Puja untuk mengembangkan usaha keripik pangsit.

Lihat juga...