MINGGU, 18 JUNI 2017
BANGKALAN — Menteri Sosial RI Khofifah Indar Parawansa meminta agar bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) oleh pemerintah kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM) tidak dipotong.
Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa. |
“Selain tidak ada pemotongan, saya juga berharap bantuan untuk kesejahteraan masyarakat miskin dan kurang mampu ini semuanya tepat sasaran,” katanya saat acara penyerahan bantuan PKH non-tunai di Pondok Pesantren Al Anwar, Desa Patereman, Kecamatan Modung, Bangkalan, Madura, Jawa Timur, Minggu.
Mensos RI datang ke pesantren ini untuk menyerahkan secara simbolis bantuan PKH. Masing-masing penerima bantuan menerima dana sebesar Rp1 juta, dan kali ini merupakan tahapan pertama dan kedua.
Ia menjelaskan, pencairan PKH non-tunai itu merupakan proses edukasi pada masyarakat untuk menghafal PIN dan mengenal ATM.
“Tadi, mereka juga dikenalkan dengan agen BRI terdekat, supaya ketika suatu saat nanti misal sekarang ambil Rp200 ribu, berarti ada simpanan Rp800 ribu. Andai nanti sudah Lebaran butuh untuk biaya anak saat masuk sekolah seperti beli buku atau tas anak, bisa diambil,” paparnya.
Mensos RI juga memastikan pendistribusian bantuan PKH kali ini tidak akan ada yang ganda, karena sistem pencairan melalui bank.
Sebelum mencairkan bantuan PKH itu, Mensos juga mengajak hadirin menyanyikan lagu Garuda Pancasila.
Ini dilakukan sebagai upaya untuk menanamkan wawasan kebangsaan, sekaligus sebagai bentuk ungkapan kecintaan masyarakat terhadap lambang Negara.
Sementara, untuk Kabupaten Bangkalan ini, Kementerian Sosial Republik Indonesia mengalokasikan bantuan PKH untuk 36.886 keluarga penerima bantuan yang yang tersebar di 18 kecamatan di wilayah itu.