LEBAK – Bupati Lebak Iti Octavia meminta petani diberikan kemudahan memperoleh penguatan modal guna membantu peningkatan usaha pertanian di daerah itu.
“Kami berharap petani dapat mengakses penguatan modal dari program kredit usaha rakyat (KUR),” kata Iti Octavia di Lebak, Banten, Minggu.
Selama ini, petani Kabupaten Lebak dinilai belum optimal mengelola pertanian padi, palawija, dan hortikultura akibat keterbatasan permodalan.
Mereka kesulitan mengakses permodalan melalui perbankan maupun lembaga keuangan lainnya.
Selain itu juga persyaratan untuk mengakses permodalan sangat berbelit-belit sehingga petani kebingungan untuk menerima pinjaman kredit tersebut.
Sebagian besar petani Lebak adalah petani penggarap sehingga kesulitan jika dipersyaratkan jaminan barang berharga.
Akibat keterbatasan modal dipastikan petani Kabupaten Lebak tidak berkembang mengelola pertanian tersebut.
Padahal, lahan pertanian di daerah itu cukup mendukung sebagai penyumbang terbesar swasembada pangan nasional juga peningkatan ekonomi petani.
Lahan baku persawahan begitu luas hingga 47.000 hektare juga lahan milik BUMN, seperti Perum Perhutani, PTPN VIII dan lahan milik masyarakat.
“Kami yakin jika petani itu memiliki modal tentu lahan pertanian menjadikan sumber penghasilan ekonomi juga memenuhi ketersedian pangan,” ujarnya.
Menurut dia, selama ini usaha pertanian hanya mengandalkan melalui program yang digulirkan Kementerian Pertanian, seperti program upaya khusus padi, jagung dan kedelai (pajale).
Program itu menyalurkan bantuan benih pajale bersertifikat unggul, penyaluran pupuk organik dan non organik serta pestisida.