Kedekatan Historis, Picu Ketertarikan Wisman Malaysia ke Sumbar

PADANG — Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Barat (Sumbar), merilis data perhitungan kedatangan wisatawan mancanegera (wisman) ke Sumbar dari bulan April hingga bulan Mei 2017. Dari data BPS menyebutkan, kedatangan wisman yang paling mendominasi itu ialah wisman asal Malaysia, setelah itu beberapa negara lainnya.

Kepala BPS Sumbar, Sukardi menjelaskan, kedatangan wisman ke Sumbar melalui Bandara Internasional Minangkabau (BIM) dan Teluk Bayur bulan Mei 2017 mencapai 4.109 orang. Jumlah tersebut mengalami penurunan 9,85 persen dibandingkan dengan kedatangan wisman ke Sumbar pada April 2017 lalu sebanyak 4.558 orang.
“Jadi meskipun secara kuantitas menurun, akan tetapi untuk wisman yang paling mendominasi itu adalah Malaysia sebanyak 3.074 orang. Wisman Malaysia ini sudah sejak lama mendominasi kunjungan ke Sumbar terutama melalui BIM,” katanya, Senin (3/7/2017).
Sukardi menyebutkan, hasil yang menyatakan wisman Malaysia paling banyak berkunjung ke Sumbar, merupakan hasil pendataan penerbangan internasional yang masuk ke BIM yang dilakukan pihak Imigrasi. Wisman yang masuk ke Sumbar merupakan penerbangan langsung dari Malaysia ke Sumbar, Indonesia. Sementara, jika turis datang melalui penerbangan domestik tidak dikategorikan wisatawan.
“Jadi, perhitungan itu yang melakukan penerbangan dari Malaysia ke BIM. Tetapi jika wisman itu datang ke Jakarta dulu, lalu singgah ke Sumbar melalui BIM yang menggunakan penerbangan domestik, tidak dihitung wisman,” katanya.
Ia bahkan mengakui, cukup banyak masyarakat di Sumbar yang merantau ke Malaysia dan sewaktu-waktu pulang ke kampung halaman. Lalu juga cukup banyak pelajar dari Malaysia yang menempuh pendidikan di Sumbar dan mereka datang ke Sumbar melalui BIM juga dikategorikan wisatawan.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Sumbar, Oni Yulvian, mengatakan, kecocokan historis menjadi alasan masyarakat di Malaysia datang ke ranah Minang. Karena jika dilihat sari sejarah, Malaysia-Indonesia khusus Sumbar ini cukup dekat secara tempat dan emosional.
“Memang kita belum melakukan penelitian untuk mengetahui apa faktor wisatawan Malaysia lebih memilih Sumbar. Namun secara logika, kecocokan budaya dan kedekatan historis menjadi ketertarikan wisman Malaysia datang ke Sumbar,” ucap Oni.
Menurut Oni, wisman Malaysia yang datang ke Sumbar paling banyak mendatangi Kota Bukittinggi, Tanah Datar, Limapuluh Kota, dan baru-baru ini di Kota Sawahlunto. Untuk Kota Bukittinggi, selain wisata Jam Gadang dan beberapa tempat bersejarah lain, juga banyak wisman Malaysia wisata belanja baik di Pasar Ateh maupun di Pasar Bawah.
Sedangkan di Tanah Datar, wisman Malaysia paling banyak mendatangi Istano Pagaruyuang. Lalu di Kota Sawahlunto, wisman Malaysia melihat tempat bersejarah yang ada di kota tua tersebut.
Lihat juga...