Kementerian LHK Gugah Partisipasi Masyarakat Kelola Sampah

KUTA – Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), menggugah masyarakat dan perusahaan agar berpartisipasi mengelola sampah dengan baik dan menjaga kebersihan di kawasan tujuan wisata yang ada di daerahnya masing-masing.

“Untuk mewujudkan generasi sayang lingkungan, saya mengajak semua masyarakat ikut menangani permasalahan sampah ini, khususnya di kawasan destinasi wisata,” kata Direktur Persampahan dari Kementerian LHK Sudirman dalam acara Bali Big Eco Weekend (BBEW) di Kuta, Bali.

Ia mengakui, permasalahan sampah di Indonesia menjadi isu nasional, mengingat timbunan sampah yang terus meningkat ini, sejalan dengan pertumbuhan jumlah penduduk, kemajuan teknologi pada sektor industrial.

Secara nasional gambaran komposisi sampah di Indonesia berdasarkan data Kementerian LHK masih didominasi sampah organik 60 persen, sampah plastik 14 persen dari total timbunan sampah kurang lebih 64 juta ton setiap tahunnya.

Tren timbunan sampah plastik dalam kurun waktu 10 tahun terakhir juga meningkat terutama di daerah perkotaan yang sebelumnya hanya mencapai 11 persen pada Tahun 2005, menjadi 15 persen pada Tahun 2015.

Untuk sumber sampah utama, lanjut dia, 48 persen berasal dari rumah tangga dan 24 persen berasal dari pasar tradisional sisanya dari kegiatan perkantoran dan lainnya.

“Hal ini menunjukkan bahwa, sampah yang dihasilkan dari sektor informal yaitu rumah tangga dan pasar yang dihasilkan dari kegiatan sehari-hari masyarakat,” ujarnya.

Untuk itu, Pengelolaan sampah yang kurang baik disumbernya membuat potensi bahaya untuk lingkungan yang bermuara dari sungai menuju laut. Namun, saat ini banyak orang sudah perduli bahaya sampah, setelah Presiden Joko Widodo memiliki komitmen yang luar dalam upaya ini.

Lihat juga...