Lestarikan Budaya, Tekuni Wayang Suket

SOLO  – Seorang perajin Gaga Riszki (27) asal Sekarpace, Jebres, Solo awalnya hanya iseng dan hobi membuat wayang suket dari bahan jerami, ternyata mampu menghasilkan uang dan mendatangkan rezeki.

“Saya awalnya hanya hobi dan iseng menbuat anyaman dari jerami yang sudah kering berbentuk tokoh pewayangan yang disebut wayang suket, ternyata mempunyai nilai ekonomis dan menghasilkan keuntungan yang lumayan,” kata Gaga Rizki yang mengaku lulusan mahasiswa seni sebuah perguruan tinggi, di Solo, Minggu.

Menurut Gaga Rizki, sengaja membuat wayang suket tersebut selain mampu mendatangkan rezeki, juga keinginannya untuk melestarikan tradisi budaya dengan memanfaatkan limbah jerami yang sudah dikeringkan. Kegiatan itu ternyata mampu meraup keuntungan yang lumayan untuk biaya hidup.

“Nama tokoh pewayangan yang dibuat, antara lain Gatotkaca, Werkudoro, Arjuna, Srikandi, dan lain lain,” katanya pula.

Menurut dia, cara menganyam tokoh wayang itu sangat mudah, tetapi perlu kesabaran dan ketelitian.

Dia meluangkan waktu untuk membuat wayang suket selain dorongan kegemaran, juga ingin mengenalkan kembali budaya wayang kepada para generasi muda yang kini sudah mulai terkikis zaman.

Laki-laki perantau asal Jawa Timur tersebut mengaku menggeluti membuat kerajinan wayang suket baru satu tahun ini, tetapi karyanya sudah sampai ke mancanegara. Wayang suket biasanya untuk cenderamata hingga ke Inggris.

“Pelanggan wayang suket lokal datang dari Jawa Tengah, Bali, dan Jawa Timur,” kata dia.

Menurut dia, ada dua jenis kerajinan wayang suket yakni tokoh wayang pria dan wanita. Karakternya ditonjolkan pada anyaman di bagian dada dan pinggul untuk membedakannya.

Lihat juga...