Meski hanya dua karakter, dia sekarang sedang mengembangkan lainnya, yaitu punakawan dalam tokoh pewayangan.
Dia menuturkan, meskipun kerajinan wayang suket produksinya terbatas, tetapi permintaan terus berdatangan terutama dari kantor dan instansi untuk cenderamata.
“Cara pembuatan wayang tidak sulit, cukup menghafalkan sudut dan lipatan jerami saja,” katanya lagi.
Menurut dia, dari hasil usahanya memanfaatkan limbah jerami tersebut mampu bernilai ekonomis. Harga setiap wayang suket dijual bervariasi mulai Rp25.000 per buah hingga Rp500 ribu per buah, tergantung ukuran besar kecil tokoh wayang dan tingkat kesulitan karakter wayang yang dibuatnya.
“Saya berharap melalui usahanya ini, dapat menginspirasi bagi teman-teman untuk berwira usaha dan bisa mandiri,” katanya pula. (Ant)