Petani Cabai di Sleman Alami Kondisi Memprihatinkan
YOGYAKARTA — Cuaca kurang menentu yang terjadi belakangan ini membuat sejumlah tanaman cabai di kawasan Sleman terserang hama. Jamur yang menyerang akar dan batang tanaman, ulat yang menyerang daun, hingga serangga yang menyerang buah cabai. Selain membuat gagal panen, nilai jual cabai petani juga menurun.
Salah satu seorang petani cabai, warga Tonggalan, Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Ari Yulianingsih menuturkan, sekitar 10 persen tanaman cabai jenis rawit miliknya terserang penyakit berupa jamur.
“Banyak yang terkena penyakit jamur. Cepat sekali menyerang tanaman cabai jenis rawit. Dalam semalam langsung bisa layu dan mati. Jika tidak segera diatasi, bisa menular ke tanaman yang lain,” katanya.
Akibat serangan itu, harga jual cabai yang terkena penyakit pun dihargai sangat rendah yakni Rp8-10ribu per kilo. Padahal harga cabai sejenis saat ini berkisar Rp25ribu per kilo.
“Di lahan satunya itu, juga terkena hama. 80 persen panenan cabai jenis keriting rusak. Otomatis harga jualnya pun menurun. Tidak sampai Rp8 ribu per kilo, karena kualitasnya kurang bagus,” katanya.
Sementara itu petani lainnya Gunarto, juga mengungkapkan hal tak jauh berbeda. Sebagian tanaman cabai miliknya rusak akibat serangan penyakit. Selain berupa jamur dan serangga yang menyerang buah, serangan hama juga berasal dari ulat. Ulat tersebut dikatakan biasa menyerang daun pada saat malam hari.