PMI Internasional Pantau Wabah Kolera di Yaman
ADEN – Presiden Komite Palang Merah Internasional (ICRC), Peter Maurer, mengunjungi Taiz, Yaman, guna menilai krisis kesehatan yang memburuk akibat penyebaran cepat wabah kolera.
Maurer mengatakan dalam satu taklimat, bahwa situasi di Taiz “buruk dan bencana” dalam masalah kesehatan masyarakat, yang memerlukan banyak anggaran, guna menghadapi kondisi yang berat.
Ia menyatakan, ICRC sedang melaksanakan beberapa program di Yaman, tempat organisasi tersebut melaksanakan operasi terbesar kedua di dunia, satu petunjuk mengenai besarnya kesulitan manusia di sana.
Maurer mengatakan, ia datang untuk memeriksa kerugian yang sangat besar dan dampaknya pada rumah sakit setempat dan personel akibat perang. ICRC telah memutuskan untuk meningkatkan dukungannya untuk program anti-kolera.
Maurer menggambarkan wabah kolera tersebut sebagai “bencana kemanusiaan buatan manusia”, yang secara langsung disebabkan oleh perang saudara, demikian laporan Xinhua –yang dipantau Selasa (25/7/2017). Prasarana sipil telah porak-poranda sementara seluruh sistem kesehatan di negeri itu telah ambruk.
Ia menyeru semua pihak yang berperang, agar meredakan pembatasan atas pengiriman pasokan medis dan bantuan kemanusiaan, guna memerangi wabah kolera dan membantu dalam mengendalikan situasi kemanusiaan yang bertambah parah di negeri tersebut.
Setelah kunjungannya ke Taiz dan Aden, Maurer dijadwalkan juga mengunjungi Sana’a, Ibu Kota Yaman, yang dikuasai oleh gerilyawan Syiah Al-Houthi.
Yahya Alibi, Kepala Delegasi ICRC di Dewan Kerja Sama Teluk (GCC), mengatakan kepada kantor berita resmi Kuwai, KUNA, pada Senin bahwa lebih dari 300.000 orang telah terserang kolera, yang telah menyebar ke 20 dari 22 gubernuran di Yaman.