32.715 Jemaah Haji Dapat Intervensi Kesehatan
JAKARTA — Sebanyak 32.715 jamaah haji Indonesia yang terbagi dalam 218 kelompok terbang (kloter) mendapatkan intervensi kesehatan oleh Tim Promotif dan Preventif Pusat Kesehatan Haji di Mekkah dan Madinah.
Kepala Bidang Kesehatan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, dr Etik Retno Wiyati dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Sabtu (12/8/2017), menyebutkan bahwa Tim Gerak Cepat (TGC) Madinah dan Mekkah telah melakukan deteksi dini gangguan kesehatan pada 300 jamaah haji Indonesia yang berlokasi di pondokan dan sektor khusus, sedangkan tindakan pertolongan pertama dilakukan pada 353 orang di pondokan dan sektor khusus.
Lokasi penyuluhan kesehatan dilakukan di bandara, pelataran Mesjid Nabawi, Masjidil Haram, rumah sakit di Arab Saudi, dan pondokan jamaah haji di Madinah dan Mekkah.
Setelah dilakukan penanganan, 478 jamaah kembali ke kloter masing-masing, 121 jamaah dirujuk ke Klinik Kesehatan Haji Indonesia dan 54 jamaah di rujuk ke RSAS. Sedangkan penyakit terbanyak pelayanan TGC adalah “essential primary hypertention” atau penyakit tekanan darah tinggi yang diderita selama bertahun-tahun sebanyak 76 orang.
Jamaah wafat sampai tanggal 11 Agustus 2017 tercatat sebanyak 15 orang dengan rincian yang wafat di Madinah sebanyak 13 orang dan di Mekkah sebanyak dua orang. Sementara asal embarkasi dengan jamaah wafat terbanyak dari Surabaya sebanyak lima orang dengan penyebab wafat terbanyak adalah penyakit kardiovaskular sebanyak 12 orang atau 80 persen.
“Adapun tempat wafat jamaah haji terbanyak di RSAS yaitu sebanyak tujuh orang, dengan usia terbanyak jamaah haji wafat yaitu usia di atas 60 tahun,” jelas Etik.