Atlet Ini Akui tak Mudah Lakukan Panjat Tebing
PONOROGO – Atlet panjat tebing sudah terbiasa dengan latihan, mulai dari persiapan tangan ditaburi magnesium klorida, tali sepatu yang diikat rapi, dan bergegas menggenggam bongkahan tebing pilihan, untuk merayap dengan cepat dari bawah hingga ke atas.
Semua itu terlihat mudah. Namun, sebenarnya perjuangan dan tekad bulatlah yang membawa atlet ini menjadi mudah melalui rintangan.
Sebanyak 20 anak muda terlihat latihan panjat tebing di Jalan Pramuka, Taman Kota Ponorogo. Mereka terlihat sumringah ketika sudah berada di atas tebing buatan.
Salah satu atlet panjat tebing, Azriel Rico Alviano (17) mengatakan, menjadi atlet panjat tebing tidaklah mudah. Butuh perjuangan yang luar biasa sebelum membiasakan diri berhadapan dengan batuan tebing.
“Awalnya berat, tapi karena sering latihan jadi lebih terbiasa,” jelasnya kepada Cendana News, Jumat (18/8/2017).
Menurut siswa SMKN 1 Jenangan ini, awal ketertarikannya di bidang olahraga ekstrem ini dimulai sejak mengikuti ekstrakurikuler Pencinta Alam (Pala) saat dirinya kelas X SMK. “Sejak itu saya menyukai olahraga panjat tebing,” tuturnya.
Alfiano sapaan akrabnya kini sudah masuk kelas XII SMK, sudah dua tahun lamanya ia menekuni olahraga ini. Dari ketekunannya, ia pernah meraih juara 3 Porkab Tahun 2016.
“Beruntung hingga saat ini, saya tidak pernah mengalami cidera meski latihannya berat,” tandasnya.
Alfiano menambahkan, ia latihan dua kali dalam seminggu dengan rentang waktu maksimal dua jam per sekali latihan. Selain mempersiapkan diri dan stamina saat latihan, hal lain yang perlu dipersiapkan adalah alat.
“Persiapan mulai dari helm, sepatu, kantong bubuk, tali temali, pengait dan harnest,” tukasnya.