Habibie: Masyarakat Butuh Petuah Tokoh Bangsa
JAKARTA— Presiden Ketiga RI, Bacharuddin Jusuf Habibie, mengatakan, saat ini jumlah penduduk dunia berkisar 7 miliar orang. Dengan banyaknya jumlah penduduk dunia tersebut, kebijaksanaan manusia akan diuji tergantung dari masukan ilmu yang didapat.
“Meskipun ada pepatah menyatakan secanggihnya masukan manusia itu, output-nya pasti salah,” ujar Habibie, saat menghadiri dialog ‘Mengelola Keberagaman, Meneguhkan Keindonesiaan’ di Auditorium Utama LIPI, Jalan Jenderal Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Selasa (15/8/2017).
Namun demikian, beber Habibie, masyarakat Indonesia semestinya terus meningkatkan produktivitas yang dimiliki. Sebab, di era tersebut generasi muda harus mempunyai daya saing yang penuh kreativitas. Sehingga, masukan dari orangtua atau tokoh bangsa bisa bermanfaat sebagai modal penting bagi Indonesia untuk berkembang.
Selain itu, kata Habibie, proses pembudayaan dan pendidikan dalam keluarga harus diupayakan secara maksimal, karena pendidikan dari lingkungan keluarga merupakan penentuan kualitas manusia ke depannya.
“Soal itu, kita bisa mulai dari yang paling mudah, dari keluarga, seperti saya mulai dari keluarga. Bukan, hanya nilai ilmu pengetahuan saja, tapi juga nilai memahami perbedaan, karena bahaya kalau anak anak generasi ke depan tak tahu indahnya sebuah perbedaan,” kata Habibie.
Habibie pun mengakui, di era digital masyarakat pada umumnya memasuki kenyataan, bahwa teknologi bisa memungkinkan mengubah kejadian dalam ruang hidup masyarakat. Tapi, masukan atau petuah dari tokoh- tokoh bangsa merupakan informasi yang benar mencerminkan dan sesuai perilaku manusia.