PONOROGO — Sejak Januari hingga Agustus 2017, menurut data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ponorogo tercatat ada 15 titik kebakaran hutan di bumi reog. Setelah ditelisik, ada beberapa penyebab kebakaran hutan saat musim kemarau.
“Penyebab utama kebakaran biasanya dari ketersengajaan dari warga,” jelas Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Ponorogo, Setyo Budiono kepada Cendana News, Rabu (16/8/2017).
Mulai dari warga yang sengaja membakar pohon Jati, ada pula yang membersihkan semak dan daun yang kering, juga ada yang membuang putung rokok sembarangan dan terakhir ada balon udara milik warga sering kali mendarat di hutan dan menjadi salah satu penyebab kebakaran hutan.
“Paling banyak itu warga yang sedang membersihkan semak dan daun kering kemudian tidak diawasi, akhirnya apinya menjalar kemana-mana,” ucapnya.
Pernah ada kejadian kebakaran hutan pohon Alba dan Jati, di wilayah Kecamatan Sambit mencapai 4 Ha. “Itu yang paling luas,” tuturnya.
Lantas bagaimana cara BPBD Ponorogo mengurangi kebakaran hutan. “Kami selaku BPBD sudah melakukan sosialisasi kepada warga untuk menjaga serta mengawasi hutan dengan tidak melakukan pembakaran,” tandasnya.
Sosialisasi ini pun mendapat perhatian dari warga sekitar hutan, bahkan jika sewaktu-waktu terjadi kebakaran, warga harus segera melaporkan ke perangkat desa, Polsek maupun BPBD agar segera ditangani.
“Kami akan segera melakukan pemadaman jika langsung ada laporan dari warga,” pungkasnya.