Kerajaan Jipang Napak Tilas di TMII

Kembali disampaikan, sejarah budaya Jipang nyaris terlupakan, tertutup oleh kebesaran sejarah pra kemerdekaan, padahal Jipang memegang peranan strategis dalam sejarah.
“Kita tidak bisa cerita tentang Surakarta maupun Yogyakarta, tanpa menceritakan Jipang. Itulah yang membuat kami tetap berupaya untuk membangkitkan dan melestarikan budaya Jipang,” tukas Gusti Pangeran Raja Adipati Arya Jipang II, Barik Barliyan Suryowiyoto.
Khusus Kerabat Keraton Jipang Malaysia, dirinya mengatakan, kerjasama telah dirintis dua tahun. Dengan budaya, diyakini kerjasama ini bisa mempererat rasa persaudaraan. Karena budaya tidak terlihat adanya perbedaan.
“Itulah hebatnya budaya,” ungkap Gusti Pangeran Raja Adipati Jipang II, Barik Barliyan Suryowiyoto.
Kembali, ia menyebutkan, Malaysia dan Indonesia mungkin dari sisi politik bisa saling gontok-ngontokan, tapi pada hari ini di Anjungan Jawa Tengah TMII, Jakarta, dibuktikan bahwa dengan budaya Indonesia dan Malaysia sebetulnya bersaudara.
Menurutnya, keberadaan Keraton Djipang sudah diakui Nasional. Meskipun masih sebatas komunitas raja dan sultan, yang tergabung dalam Forum Silaturahmi Keraton Nusantara (FSKN).
Sejak berdirinya Yayasan Keraton Jipang pada 2014 lalu, kebangkitannya ditandai dengan gelar budaya yang dilakasanakan pada 2016 di Kecamatan Cepu.
Gelar budaya itu juga menghadirkan raja dan sultan se-Nusantara serta para pejabat di kementerian maupun para pengusaha dari Malaysia. Pada gelar budaya juga dirangkai dengan pelantikan serta pemberian gelar pada warga Malaysia.