Menkes Pantau Imunisasi Rubella di SMPN 103 Kopassus
JAKARTA — Selama Agustus-September 2017, pemerintah menggelar imunisasi campak dan meales rubella (MR) di seluruh wilayah di Indonesia.
Menteri Kesehatan RI Nila Djuwita F.Moeloek meninjau pelaksanaan imunisasi meales rubella (MR) di SMPN 103 Cijantung, Komplek Kopassus, Jakarta Timur, Rabu (2/8/2017).
Kedatangan Nila disambut meriah oleh pihak sekolah. Bahkan, ada penyambutan palang pintu yang diperagakan oleh para siswa dan siswi SMPN 103, lengkap dengan gerak silatnya.
Selanjutnya, Nila pun diberikan kalungan bunga oleh pihak sekolah.Kemudian Nila pun berlaju memasuki area sekolah meninjau salah satu ruangan kelas dimana imunisasi dilakukan.Dari ruang itu, Nila pun berlanjut menyaksikan gelaran marching band siswa SMPN 103, di halaman sekolah.
Usai menyaksikan, Nila memasuki ruang kelas untuk bercengraman bersama para siswa yang sudah menunggunya. Dalam kehangatan itu, Nila mengajukan pertanyaan kepada siswa
“Apa dampak penyakit campak?”. Nibrasa, siswa kelas 7-3, dengan semangat mengacungkan tangan dan bergegas naik ke atas panggung menghampiri ibu Menkes.
“Dampak penyakit campak sangat berbahaya bisa mematikan dan cacat,” jawab Nibrasa.
Menkes pun membenarkan jawaban Nibrasa. Dan, Nibrasa mendapatkan hadiah sebuah sepeda dari ibu Menkes. “Terima kasih ibu,” kata Nibrasa.
Nila menyampaikan, munisasi rubella yang diadakan ini untuk memutus mata rantai penularan. Karena rubella ini yang sering mengenai anak-anak usia 9 bulan hingga 15 tahun.
“Imunisasi ini penting untuk anak-anak kita dan memproteksi dari penyakit,” kata Nila.
Dijelaskan Nila, campak dan rubella ini dampaknya berat sekali, yakni bisa menyebakan kematiin, cacat otak, jantung, paru, ketulian, dan sebagainya. Karena itulah, dunia juga meminta agar setiap negara memberikan vaksin ini kepada anak-anak.