Pengamat Yakin Dana Desa Mampu Tumbuhkan Ekonomi
LEBAK – Pengamat Ekonomi dari Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Latansa, Mashiro Rangkasbitung Asep Komarudin, mengatakan alokasi dana desa (ADD) yang digulirkan pemerintah dapat membangkitkan pertumbuhan ekonomi pedesaan.
“Penyaluran dana desa sangat tepat untuk mengatasi kemiskinan dan pengangguran di pedesaan,” kata Asep Komarudin di Lebak, Banten, Selasa (29/8/2017).
Pertumbuhan ekonomi pedesaan dipastikan tumbuh dan berkembang dengan peningkatan dana desa melalui Dana Alokasi Umum (DAU) tahun 2017 hingga mencapai Rp60 triliun dari sebelumnya Rp57 triliun.
Peningkatan dana desa tersebut tentu akan berdampak terhadap pembangunan pedesaan guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat, katanya Bayangkan, jika dana desa dialokasikan 60 persen dari Anggaran Pendapatan Belanja Desa (APBDes) untuk pembangunan infrastuktur, seperti jalan, jembatan, pendidikan, kesehatan dan jaringan penerangan listrik dapat mendongkrak pertumbuhan ekonomi pedesaan.
Masyarakat pedesaan bisa melakukan kegiatan ekonomi selama 24 jam untuk memasarkan produk komoditas pertanian, perkebunan, peternakan dan perikanan ke luar daerah.
Selain itu, juga dapat menekan biaya angkutan sehubungan membaiknya infrastuktur jalan dan jembatan melalui dana desa tersebut.
Saat ini, pertumbuhan ekonomi pedesaan di Kabupaten Lebak cukup baik dengan kemudahan pemasaran produk pertanian ke luar daerah. Bahkan, penyaluran dana desa di daerah itu berkisar antara Rp950 juta sampai Rp1,3 miliar per desa, sehingga dapat menopang pembangunan fisik.
Diperkirakan pertumbuhan ekonomi pedesaan cukup baik, namun perlu dilakukan pengawasan agar tidak terjadi kebocoran anggaran tersebut. “Kami yakin dana desa dapat membangkit pertumbuhan ekonomi desa sehingga tingkat pendapatan masyarakat meningkat,” ujar dosen Akutansi, itu.