PONOROGO — Memasuki musim kemarau, ada sembilan kecamatan di Ponorogo dilanda kekeringan. Mulai dari Kecamatan Slahung, Balong, Badegan, Sawoo, Mlarak, Jambon, Jenangan, Pulung dan Sampung.
Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Ponorogo, Setyo Budiono mengatakan pihaknya saat ini mengirim bantuan berupa air bersih kepada 16 desa yang terdampak kekeringan.
“Kami setiap satu minggu, dua kali mengirim air ke tiga kecamatan, Slahung, Jenangan dan Mlarak,” jelasnya kepada Cendana News, Rabu (16/8/2017).
Untuk satu kali pengiriman ada 3-4 tangki berkapasitas 5000 liter, dan satu desa ada dua titik pengiriman. Saat ini, BPBD fokua mengirim air ke Kecamatan Slahung tiap hari Rabu dan Sabtu, Kecamatan Mlarak setiap Senin dan Kamis dan Kecamatan Jenangan setiap hari Selasa dan Jumat.
“Kami melihat untuk sementara waktu, bantuan kami cukup untuk desa yang benar-benar kekeringan,” ujarnya.
Meski diakuinya, BMKG belum menetapkan Ponorogo sebagai salah satu daerah yang mengalami kekeringan. Beberapa desa sudah tidak ada sumber air yang keluar, sehingga warga merasa kesulitan mendapatkan air bersih.
“Di Jawa Timur, ada di Ponorogo dan Situbondo yang mulai mengalami kekeringan meski masih ada curah hujan dalam skala kecil,” tuturnya.
Ditanya terkait penyediaan air dalam jangka panjang, Budi sapaan akrab Setyo Budiono menuturkan pihaknya sudah berupaya membuat sumur.
Namun ada beberapa daerah seperti Desa Duri, Kecamatan Slahung anggota BPBD sudah membuat sumur dengan kedalaman 100 meter tapi tetap tidak keluar sumber mata air yang besar.
“Kami sendiri juga tidak punya alatnya, meski kami pernah mencoba di Desa Duri tapi belum berhasil,” tandasnya.