Remaja dan Anak Ponorogo Jatuh Hati pada Kegiatan Panahan
PONOROGO — Olahraga memanah sepertinya sedang digandrungi kalangan pelajar di Ponorogo, terbukti hampir setiap sore hari ada puluhan siswa berlatih memanah di lapangan panahan Jalan Menur.
Mereka berlatih mulai pukul 16.00 WIB hingga selesai. Didampingi satu pelatih, mereka tampak serius menembak anak panah ke sasaran.
“Saya tiap hari latihan, biar bisa jadi atlet panahan yang profesional,” jelas I Nyoman Krhisna Wiriya Dinatha (11 tahun) saat ditemui Cendana News di sela latihannya, Jumat (18/8/2017).
Krhisna sapaan akrabnya menuturkan dirinya tertarik berlatih panahan setelah melihat atlet panahan. “Sepertinya menarik, terus mencoba dan keterusan sampai sekarang,” terangnya.
Meski diakui awalnya ia merasa kecapekan karena membawa busur panah, lama-kelamaan rasa capeknya hilang saat anak panahnya tepat mengenai sasaran.
“Kesenangan itulah yang membuat saya latihan setiap hari,” tukasnya.
Meski hobi panahan ini baru ditekuni selama dua tahun. Khrisna sudah mendapatkan juara, diantaranya peringkat 8 tingkat Kabupaten Se-Jatim tahun 2017 dan juara pertama mendapatkan medali emas Por SD tingkat Kabupaten tahun 2016.
“Selain punya pengalaman kejuaraan, saya juga punya banyak teman baru,” tandasnya.
Setiap hari, sepulang sekolah siswa SDN Mangkujayan 1 ini mengaku ibunya yang menyiapkan semua peralatan panahan miliknya, mulai dari string, fane, nock, busur, anak panah.
Tepat pukul 15.30 WIB, ia mulai bersiap berlatih dengan diantar ayahnya ke tempat latihan. Sesampainya di tempat latihan, Krhisna olahraga sebentar untuk pemanasan kemudian mulai menyiapkan peralatan.
“Yang paling penting itu saat memegang alat panah, terutama busur dan anak panah tidak boleh goyah harus kuat,” tegasnya.