Sawah di Padangpariaman jadi Percontohan Bibit Unggul Padi
PARIT MALINTANG – Ratusan hektare sawah di Batang Anai, Kabupaten Padangpariaman, menjadi lokasi percontohan Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Provinsi Sumatera Barat dalam menjalankan program bibit padi unggul.
“HKTI tingkat provinsi telah memastikan itu dan petani setuju, sekarang sedang membicarakan tentang pembagian hasil sebelum program ini dijalankan,” kata Ketua HKTI Padangpariaman, Eri Zulfian, di Parit Malintang, Selasa (29/8/2017).
Namun, pihaknya pada awal pertemuan telah menawarkan pembagiannya, yakni apabila hasil padi melebihi enam ton per hektare maka hasil produksi dibagi dengan rincian 60 persen untuk petani dan 40 persen untuk HKTI.
Ia menjelaskan, 40 persen tersebut nantinya digunakan untuk pembelian pupuk, membayar gaji penyuluh, serta mengembalikan modal. “Tetapi, bila hasilnya tidak melebihi enam ton per hektare, maka hasil produksi padi sepenuhnya milik petani,” katanya.
Meski pihaknya telah menawarkan sistem bagi hasil, ujarnya, pembicaraan dengan petani juga diperlukan. Ia mengharapkan HKTI tidak dirugikan karena sama-sama mengeluarkan modal untuk menjalankan program tersebut.
Dia menjelaskan kesempatan itu dapat dijadikan sebagai momentum untuk memastikan padi yang ditanam ditampung oleh HKTI, karena jenis padi tersebut berbeda dengan yang biasa berada di provinsi itu, sehingga dikhawatirkan akan sulit dipasarkan oleh petani.
Ia mengatakan, bibit padi unggul yang akan ditanam di sawah tersebut, yaitu M70D dan M400 yang masa panennya hanya 70 hari. Ia menyatakan, dengan bibit unggul tersebut, sawah yang produktivitas padi enam ton per hektare bisa menjadi sembilan ton per hektare.