Sektor Tambang Dominasi Penyaluran Kredit di Balikpapan
BALIKPAPAN — Turunnya harga batu bara pada dua tahun terakhir tidak begitu mempengaruhi penyaluran kredit pada sektor pertambangan batu bara. Terbukti sektor pertambangan dan migas masih dominan dalam penyaluran kredit perbankan, meskipun penyaluran dilakukan secara selektif.
Comercial Banking Bank Mandiri Balikpapan, Machmuddin, menjelaskan penyaluran kredit pada infrastruktur saat ini masih kecil, di mana penyaluran kredit kontruksi hingga Juli 2017 mencapai Rp250 miliar.
“Komersial sendiri total kredit itu Rp2,4 triliun jadi Rp250 miliar itu baru 10 persen. Paling besar tambang, dan itu bermasalah, makanya kami melakukan diversifikasi ke infrastruktur, seperti pertanian, perkebunan, kelapa sawit, utamanya. Juga distribusi makanan minuman dan industri yang diharapkan harus hadir di Kalimantan Timur,” jelasnya, saat acara Fokus Grup Diskusi bertema ‘Infrastruktur Kaltim oleh Bank Mandiri bersama Aliansi Jurnalis Independen Balikpapan’, Jumat (25/8/2017).
Menurutnya, proporsi penyaluran kredit masih didominasi pada sektor pertambangan. Meskipun harga di pasaran jatuh, namun sektor ini tetap dibuka dan selektif dalam penyaluran kreditnya.
“Kami juga melakukan diversifikasi, misalnya infrastruktur, pertanian, perkebunan kelapa sawit, distribusi makanan dan minuman,” sebutnya.
Sektor kontruksi bila dipecah lagi bukan hanya pembangunan jalan, jembatan, tapi juga perumahan dan hotel yang kini masih lesu, sehingga berdampak pada pengembalian kredit. Ia mengatakan, jika dibedah lagi tingkat NPL tingginya bisa jadi dari sisi perumahan. Ekonomi turun, sehingga berdampak pada kredit kepada developer.