PONOROGO — Di kawasan Desa Pager, Kecamatan Bungkal, Ponorogo terdapat wisata alam kolam kura-kura. Masyarakat sekitar lebih sering menyebut sendang untuk kolam dan bulus untuk kura-kura.
Sendang dengan luas 200 meter persegi ini awalnya dihuni oleh ratusan bulus. Namun kini, di dalam sendang tidak ditemui bulus sama sekali.
Sekretaris desa Pager, Sugito mengatakan bulus mulai menghilang sejak 1980 an. Padahal Desa Pager terkenal karena adanya sendang bulus ini.
“Sebenarnya bulusnya ada, tapi lebih banyak di sungai-sungai kecil dekat sendang,” jelasnya saat ditemui Cendana News di kantor desa, Rabu (2/8/2017).
Menurutnya, hilangnya bulus ini disebabkan oleh beberapa hal. Mulai dari makanan yang tersedia di sendang sedikit, sehingga banyak bulus yang keluar dari sendang dan mencari makan di tempat lain.
“Dan banyak juga orang yang mencuri bulus di sini,” ujarnya.

Meski sudah ada larangan mencuri bulus, tetap saja banyak orang yang dengan sengaja mencuri hewan air satu ini. Akibatnya, sendang yang terkenal di Ponorogo ini mulai surut pamornya.
“Dulu karang taruna pada 1983 pernah mencoba mengembalikan bulus yang ada di sungai ditaruh di Sendang, tapi tetap saja bulus itu keluar lagi, karena tidak ada makanan,” terangnya.
Hal senada diungkapkan oleh salah satu perangkat desa, Suratman berbagai upaya sudah dilakukan oleh perangkat desa untuk mengembalikan pamor sendang bulus kembali.
“Kami sudah mengajukan dana untuk membangun sendang, seperti pemasangan pagar, penyediaan pakan dan juga fasilitas umum seperti tempat ibadah, paseban dan toilet, namun belum turun dananya,” tegasnya.