UKT UNNES Tinggi, Mahasiswa Galang Dana

SEMARANG – BEM KM UNNES membuat gerakan Aliansi Mahasiswa UNNES Peduli UKT Maba 2017 yang terdiri dari berbagai elemen mahasiswa, guna menggalang dana, karena langkah advokasi yang dilakukan untuk melobi birokrat terkait penentuan UKT (Uang Kuliah Tunggal) belum juga menemui titik temu.

Aditya Nanda Yulianto, mahasiswa baru UNNES angkatan 2017. -Foto: Khusnul Imanuddin

Latar belakang peggalangan dana ini, yaitu penetapan Uang Kuliah Tunggal (UKT) di Universitas Negeri Semarang dianggap tidak sesuai dengan ekonomi keluarga dari mahasiswa baru angkatan 2017. Hal ini dibuktikan banyaknya aduan dan keluhan dari mahasiswa baru kepada Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa (BEM KM) UNNES.

Aditya Nanda Yulianto, salah satu mahasiswa baru UNNES angkatan 2017, mengatakan, pihaknya merasa keberatan dengan penetuan UKT yang diterimanya. Sebab, penentuan UKT yang sudah ditetapkan pihak kampus, tidak sesuai dengan kondisi ekonomi keluarganya.

“Saya mendengar kabar kalau penentuan UKT ini sudah bersifat mutlak, dan tidak bisa diganggu gugat. Jadi, sebagai mahasiswa yang tidak tahu apa-apa jadi bingung dan tidak bisa melakukan apa-apa. Tapi, jika memang terbukti ada kesalahan, ya saya ingin hal ini bisa segera diperbaiki. Karena kasihan juga banyak dari teman-teman mahasiswa baru yang kondisi ekonomi yang tidak baik, tapi UKT-nya tinggi”, ujar Aditya.

Sementara itu, Willy Wijaya, Menteri Advokasi BEM KM UNNES, mengatakan, bahwa langkah advokasi yang dilakukan untuk melobi birokrat tidak menemui titik temu. Bahkan, menurutnya,  birokrat justru mengatakan jika tidak mampu membayar silahkan tidak usah kuliah di UNNES. Maka dari itu, atas kepedulian terhadap UKT Mahasiswa Baru 2017 yang tidak adil, Willy bersama BEM KM UNNES dan lembaga kampus lainnya berinisiatif mengelar aksi solidaritas menggalang dana.

Lihat juga...