Yohana Minta Pemberdayaan Perempuan Ditingkatkan
JAKARTA – Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI, Yohanna Yembise, meminta peran perempuan yang menjadi kepala/wakil kepala daerah di Indonesia, agar meningkatkan komitmen dan mempertajam pembangunan pemberdayaan perempuan serta perlindungan anak di daerah yang dipimpinnya.
“Saya ingin daerah-daerah yang belum berkomitmen untuk menjadi kabupaten atau kota layak (KLA) anak dapat segera melaksanakannya, kami akan bantu daerah yang ingin melaksanakan program KLA,” kata Yohana, Jakarta, Selasa (22/8/2017).
Dengan KLA, maka pemerintah daerah membantu mewujudkan cita-cita pemerintah menjadikan Indonesia ramah anak pada 2030. Selain itu, dia juga ingin pemimpin daerah memperhatikan dan memberantas masalah perdagangan orang, serta meningkatkan perekonomian bagi perempuan yang rentan.
Menurut Yohanna, hal ini erat kaitannya dengan pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas, baik dalam bidang pendidikan, kesehatan dan pendapatan yang menjadi variabel pengukur Indeks Pembangunan Manusia (IPM).
Dalam UNDP 2016, Indonesia masih menduduki ranking 113 dari 188 negara di dunia. Ranking IPM ini menunjukkan masih rendah bila disandingkan dengan negara tetangga ASEAN. Posisi perempuan memberikan kontribusi besar terhadap rendahnya IPM, karena perempuan masih tertinggal dalam menikmati hasil pembangunan.
Upaya meningkatkan IPM pada hakekatnya tidak hanya meningkatkan kualitas perempuan saja, tetapi semua pihak baik perempuan dan laki-laki serta anak perempuan dan laki-laki, agar bisa bersama-sama menikmati hasil pembangunan yang berkeadilan.
Adapun untuk menyukseskan arahan RPJMN 2015 – 2016, selain program three end yang selalu digalakkan oleh KemenPPA, pihaknya juga menambahkan pendidikan politik bagi perempuan sebagai program prioritas. (Ant)