KULONPROGO – Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengharapkan pemerintah pusat melalui Bulog membeli cabai petani saat harga anjlok.
Kepala Bidang Hortikultura Dinas Pertanian dan Pangan Kulon Progo, Eko Purwanto, mengatakan, sejak dulu saat harga cabai mahal, pemerintah melalui Bulog menggelar operasi pasar, tapi saat harga jatuh, tidak ada tindakan untuk menstabilkan harga.
“Dulu komitmennya akan melakukan stabilisasi harga cabai saat harganya turun, tapi kenyataannya tidak ada langkah dari pemerintah melalui Bulog. Bulog tidak mau membeli cabai petani,” kata Eko.
Ia mengatakan, pihaknya memiliki dua agenda pokok untuk komoditas cabai, yakni budi daya dengan panen segar dan pengolahan. Petani di Kulon Progo sudah dibekali proses budi daya dengan panen segar, yakni cabai hasil produksi dijual saat harga bagus, dan ditunda jual saat harga jauh.
Dinas juga memberikan pelatihan kepada petani bagaimana mengolah cabai dengan berbagai macam olahan cabai. Harapannya, saat harga anjlok, petani mengolah cabai dengan berbagai macam olahan.
“Namun, petani tidak melakukan apa yang telah kami berikan kepada mereka. Kami juga sudah memberikan peralatan pengolahan cabai. Jiwa usaha mereka tidak sampai di situ, sehingga petani lebih memilih menjual cabai mereka, meski harga rendah,” katanya.
Eko mengatakan, dinas juga menyarankan supaya mentaati pola tanam cabai dan tidak melakukan penanaman cabai secara serentak. Langkah itu diharapkan dapat menstabilkan harga cabai.
“Kalau mereka mentaati jadwal tanam, produksi dapat terjaga sepanjang tahun, dan harga cabai stabil,” katanya.