Iran Hentikan Semua Penerbangan Ke dan Dari Kurdistan
TEHERAN – Iran mulai Minggu (24/9/2017) menyatakan telah menghentikan semua penerbangan ke dan dari Kurdistan, Irak. Tindakan tersebut menjadi dilakukan atas permintaan Baghdad.
Kebijakan tersebut diberlakukan sehari sebelum referendum kemerdekaan Kurdistan, yang direncanakan berlangsung Senin (25/9/2017). “Atas permintaan Pemerintah Pusat Irak, semua penerbangan dari dan ke Sulaymaniyah dan Erbil, serta semua penerbangan melalui wilayah udara kami yang berasal dari Wilayah Kurdistan, telah dihentikan,” kata Juru bicara Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran Keivan Khosravi.
Tindakan itu, kata Khosravi, dilakukan di tengah desakan para pejabat Kurdi untuk menyelenggarakan referendum kemerdekaan. Pejabat tersebut tidak menjelaskan kapan larangan itu akan dicabut.
Dilaporkan pula pada Minggu pasukan Iran telah melancarkan pelatihan perang di dekat perbatasan dengan Wilayah Kurdistan Irak, sehari sebelum referendum kemerdekaan Kurdistan. Sementara Turki pada hari yang sama menyatakan pesawatnya pada Sabtu (23/9/2017) telah melancarkan serangan udara terhadap sasaran Partai Pekerja Kurdistan (PKK) di Wilayah Gara, Irak Utara.
Serangan tersebut dilakukan setelah melihat gerilyawan sedang mempersiapkan serangan terhadap pos depan militer Turki di perbatasan. Tetangga Irak, Iran dan Turki menjadi dua negara yang dengan keras menentang referendum Kurdistan. Penilakan tersebut didasari oleh rasa khawatir tindakan tersebut dapat memicu pemisahan diri di kalangan Suku Kurdi di wilayah mereka.
Iran juga mendukung kelompok Syiah yang telah memerintah atau memangku posisi keamanan penting dan di pemerintah Irak sejak serbuan pimpinan AS 2003 menggulingkan Saddam Hussein.