Kemarau, Warga Lamsel Perdalam Sumur Gali

LAMPUNG – Kekeringan di wilayah Kabupaten Lampung Selatan, yang berimbas berkurangnya debit air Sungai Way Pisang dan menurunnya debit sumur gali, mengakibatkan warga mulai kekurangan air bersih untuk pemenuhan kebutuhan sehari-hari.

Sobari membuang tanah padas hasil penggalian untuk sumur susulan yang mulai mengalami pengurangan debit air selama kemarau di Lampung Selatan. [Foto: Henk Widi]
Warga Dusun Sekurip, Desa Rawi, Kecamatan Penengahan, yang merupakan dusun kantong di dekat aliran Sungai Way Pisang, bahkan memilih melakukan proses penggalian sumur pada sumur yang sudah ada untuk mendapatkan sumber air yang lebih besar.

Sobari, tukang gali sumur yang kerap mengerjakan proses pembuatan sumur gali baru dan penambahan kedalaman sumur milik warga, menyebut, pada musim penghujan, diakuinya kedalaman sumur milik warga mencapai 10 meter hingga 13 meter dengan air bersih yang tertampung dalam sumur mencapai kedalaman 8 hingga 5 meter dengan sistem timba dan menggunakan mesin pompa air.

“Setelah kemarau mulai melanda, terjadi penyusutan kedalaman air hingga lima meter, selanjutnya menyusut semakin dalam hingga belasan meter sehingga sulit dipompa dan membutuhkan tambang panjang untuk menimbanya,” beber Sobari, warga Dusun Sekurip, yang ditemui Cendana News tengah mengerek tanah padas yang digali rekan yang ada di dalam sumur, Minggu (17/9/2017).

Sobari yang dibantu rekannya bernama Juned, menyebut saat ini kedalaman sumur warga di wilayah tersebut rata-rata 10 hingga 15 meter, sementara di beberapa titik yang sudah berjauhan dengan aliran Sungai Way Pisang, kedalaman sumur gali bisa mencapai 30 meter. Warga yang menggunakan fasilitas mesin pompa bahkan menggunakan dua buah mesin untuk memudahkan proses pemompaan air dari dalam sumur memenuhi kebutuhan air bersih sehari hari.

Lihat juga...