Kemarau, Warga Lamsel Perdalam Sumur Gali
Jasa gali sumur susulan yang dikerjakan Sobari, dikerjakan dengan sistem borongan dengan biaya mencapai Rp1 juta dan dibagi oleh dua orang yang bertugas menggali dan mengerek material tanah padas serta pasir. Peralatan berupa blencong, paju serta ember dibawa masuk ke dalam sumur yang terlebih dahulu dikuras untuk membersihkan sumur yang akan diperdalam tersebut.
Semenjak musim kemarau, setidaknya ia bersama rekan menerima pesanan hingga empat sumur. Jasa penggalian sumur susulan tersebut banyak diminta oleh pemilik sumur yang tidak memiliki dana cukup untuk membuat sumur bor serta membuat sumur baru.
Sebagian warga yang kerap membutuhkan jasanya, diakui oleh Sobari merupakan para pemilik keluarga baru serta membangun rumah tinggal baru yang membutuhkan fasilitas sumur. Jasa penggalian sumur baru di wilayah tersebut masih dikerjakan dengan sistem borongan dengan biaya mencapai Rp4-5 juta tergantung kedalaman sumur yang dibuat dan tingkat kesulitan kondisi tanah.
Jamin, warga yang memilih menggunakan jasa gali sumur susulan menyebutkan, proses penggalian susulan dilakukan untuk memperbesar aliran mata air bersih yang bisa meningkatkan debit air bersih di sumur miliknya. Selama musim kemarau, ia menyebut dengan adanya pendalaman sumur tersebut diharapkan bisa memperbesar debit air bersih yang selama ini ditampungnya dalam sebuah tandon khusus dengan kapasitas 1200 liter.
“Kini, sementara sudah tidak bisa disedot dengan mesin pompa listrik sehingga perlu diperdalam, agar bisa menghasilkan air yang lebih besar meski harus menggunakan tali timba”, beber Jamin.
Kondisi Sungai Way Pisang pada beberapa bagian yang kering berimbas aliran sungai yang sudah tak mengalir dan hanya memunculkan batu-batu kali di aliran sungai tersebut, membuat warga yang ada di wilayah tersebut memanfaatkan air bersih dari bantuan sumur bor yang dipakai secara bersama.